Barang Seni Yang Ilahiat
Edisi: 30/02 / Tanggal : 1972-09-30 / Halaman : 30 / Rubrik : AG / Penulis :
TIDAK sukar untuk menebak, mu'jizat apa yang telah menarik
bondongan kaum muslimm yang memenuhi Istana Olah Raga Senayan.
Sejak Musabaqah Tilawatil Qur'an Nasional ke-V dibuka Sri-Sultan
Hamengku Buwono IX (dan bukan Presiden Soeharto), sampai seluruh
acara berakhir hari SeIasa kemarin, Stadion Utama dan Istora
penuh hadirin. Seratus buah perahu layar dari Bugis,
masing-masing sarat penumpang, berpayah-payah menyeberangi Laut
Jawa ketempat ini. Dari Sumatera Utara dun dari daerah-daerah
lainpun kaum muslimin tumpah di ibukota. Maka syi'ar yang
ditimbulkan acara ini cukup menggelombang dalam udara
metropolitan walaupun untuk ukuran kota seperti Jakarta jumlah
hadirin sebenarnya tidak terlalu istimewa, tidak seperti MTQ-MTQ
yang lalu di kota-kota diluar Jawa dimana spontanitas penduduk
dan jumlah hadirin berlipat-lipat lebih banyak dari penghuni
kota itu sendiri. Di Banjarmasin misalnya tempat MTQ III dua
tahun lampau didapat cerita bahwa saking gembiranya umat disana,
banyak tukang cukur dun tukang beca menyediakan layanan
cuma-cuma untuk para tamu. Dengan menolak ongkos, penduduk
bemiat melakukan ibadah dan mengharap pahala. Itu diceritakan
dalam buku kenang-kenangan MTQ. Disamping sumbangan bahan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…