Haji Juanda Kering & Basah

Edisi: 31/02 / Tanggal : 1972-10-07 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :


BUKAN hanya pangkalan Udara Surabaya yang telah dibaptis kembali
dengan nama bekas Perdana Menteri RI Djuanda setelah sang
insinyur meninggal Juga waduk serba-guna Jatiluhur memperoleh
namanya begitu selesai dibangun oleh maskapai Perancis, Coyhe
Bellier bersama Departemen PUTL. Mungkin untuk tidak
mengecewakan yang punya nama, dan agar tidak dikecewakan pula
oleh yang punya air, dibuatlah lebih dulu pengamatan debit air
Citarum selama 40 tahun sebelumnya. Dari hasil itu para ahli
teknik menyusun karakteristik naik-turunnya air waduk Ir H
Djuanda selama 12 bulan dalam setahun. Batas permukaan air
tertinggi diramalkan berkisar antara 94 sampai 107 meter, sedang
batas terendah berkisar antara 78 sampai 104 meter dari dasar
waduk. Sudah diramalkan pula bulan-bulan paling kritis dimulai
bulan Juni-Juli hingga datangnya hujan sekitar awal Desember.
Namun semua ramalan itu ternyata dilabrak juga oleh kemarau
kering tahun ini, yang tanpa ampun memanggang cadangan air waduk
seluas 8.000 hektar itu menjadi uap dan hilang percuma.
Sampai-san1pai bukit-bukit kecil di bekas lembah Jatiluhur yang
lazim terendam air, kini muncul ke atas permukaan.

; Bahaya Lumpur

; Di hari terakhir…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?