Merukunkan Para Pendekar

Edisi: 32/02 / Tanggal : 1972-10-14 / Halaman : 42 / Rubrik : OR / Penulis :


HARI ini: "Dunia Belum Kiamat", Special Attraction:
"Brandal-Brandal Metropolitan", Coming Soon: "Merintis Jalan ke
Sorga". Itu cuma pamflet-pamflet-foto di balik kotak-kotak kaca
gedung bioskop yang numpang di ruang utama KONI Pusat. Minggu
malam (1 Oktober 1972) giliran pemadaman PLN tidak mempengaruhi
jalannya pertunjukan herkat generator listrik sendiri.

; Lilin. Tapi rupanya reklame yang cukup seram itu tak kuasa
menggoda iman ke-13 tokoh-tokoh karate yang datang kesana dengan
masalah tersendiri pula. Di Ruang Koni Kecil (RKK) yang tidak
kebagian aliran listrik mereka dipersatukan oleh 22 batang
lilin. Sipil dan militer sama-sama berpakaian preman. PLN
sebenarnya ikut berjasa pula. Di bawah cahaya redup-redup siapa
yang menduga kalau Sabeth Muchsin dan Anton Lesiangi - dua
saudara seperguruan yang berseteru sejak Kongres PORKI 1970 dua
tahun lalu - dapat duduk berdampingan dengan satu tekad, meski
melalui kewibawaan Wijoyo Suyono, Mayor Jenderal yang dipercayai
mengetuai Kongres PORKI ke-IV. Dengan disaksikan, oleh Brigjen
Seno Hartono, Setyo Hartono, Chairul Taman dari FKSI, Slamet
Sumedi, Ottoman Nuh, Daud AD dari PORKI,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…