Menuju Kelompok Persatuan Terpaksa
Edisi: 35/02 / Tanggal : 1972-11-04 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
PIMPINAN dari ke-4 partai politik Islam telah memilih tanggal 17
Ramadhan lampau sebagai hari baik bagi kelompok Persatuan
Pembangunan untuk menghadap Kepala Negara. Bukan mustahil bahwa
dari pertemuan itu bakal banyak diharapkan hai-hal baru,
sekurang-kurangnya menjawab soal "fusi-atau tidak" seperti
banyak direnungkan akhir-akhir ini. Tetapi tampaknya masih
banyak hasil yang bersifat mengulangi, meski di sana-sini
terlihat langkah-langkah agak ke depan. Sehingga, dengan
didampingi Idham Chalid, H.M.Ibrahim, Rusli Halil dan
Yudoparipurno SH, sehabis pertemuan itu Mintareja sekali lagi
melahikan harapannya agar "tidak terpukau pada soal istilah".
Maksudnya, fusi, konfederasi atau federasi bukan perkara utama
parpol-parpol Islam. Tetapi soal peleburan, "bukan wadah
organisasinya yang dimaksud". Menurut ketua Umum Parmusi itu,
fusi yang dimaksudkan Kelompok Persatuan hanya dalam bidang
politik dun fungsinya. Dijelaskannya, segala program
parpol-parpol Islam di luar kedua bidang itu masih tetap
dijalankan musing-musing partai. Dicontohkannya kegiatan sosial
dun da'wah NU: "tetap…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?