Persija-mencari Sasaran Juara
Edisi: 37/02 / Tanggal : 1972-11-25 / Halaman : 42 / Rubrik : OR / Penulis :
RASA bangga dan gembira akan prestasi team-team olahraga DKI
Agaknya tak kuasa menekan rasa penasaran Gubernur Ali Sadikin.
"Kini tinggal sepakbola yang belum jadi juara nasional", kata
Gubernur sambil menatap Erwin Baharuddin yang duduk di samping
Tjuk Sugiarto, Kepala Ditjora DKI Jaya. Erwin baru saja
melaporkan dan menyerahkan piala-piala yang di rebut ke-10 team
Jaya dalam suatu upacara khusus tanggal 19 Oktober petang.
Selaku Ketua Eksekutif KONI Jaya Erwin nampak terpaku dikursi
empuk ruang sidang DPRD Balaikota, ketika Gubernur dengan nada
setengah menuntut separoh memberi nstruksi menyinggung sepakbola
sebagai cabang olahraga yang perlu direbut supremasi nya. Tentu
saja para atlit dan pembina dari ke-10 induk-organisasi yang
memenuhi ruang tersebut, memberi sambutan spontan. Tapi ditengah
suasana kemenangan, dengan peringatan Ali Sadikin itu, tak urung
orang merasakan ada sesuatu kehilangan - selama cabang sepakbola
belum resmi dirajai DKi Jaya. Dan apa yang dapat diperbuat Erwin
untuk merebut "mahkota" olahraga nasional, agaknya tidak lebih
dari memanjatkan doa, kepada Tuhan agar hajat masyarakat Ibukota
dapat terpenuhi meski dihadapan Ali Sadikin, pasti ia akan
mengatakan: "Saya yakin kita akan keluar sebagai Juara"
; Sebab, nasib "mahkota" idaman khalayak Jakarta, sesungguhnya
terletak di tangan para pengasuh dan pemain yang berinduk dalam
Persija. Dan Pengurus Persija beserta kaki-tangannya (Lihat box:
Pengurus Persija dan Panitya) bukan tidak tahu akan tuntutan
itu. Cuma untuk memberi jaminan dengan garansi 100 prosen bahwa
Persija pasti bisa merebut kejuaraan PON VIII 1973 dan PSSI
1974, tidak semudah mereka menerima bantuan Gubernur yang
berlimpah-limpah (TEMPO, 30 September).
; Usia 44 Tahun
; Lalu apa yang akan dibikin Persija? Kemelut salah-urus tak dapat
disangkal sedang melanda tubuh induk-organisasi ini. Penerus
wadah sepakbola VIJ (Voet balbond Indonesia Jakarta) bulan
Nopember ini genap berusia. 44 tahun atau lebih tua dari
induknya PSSI. Tiada upacara pesta atau kegiatan untuk
memperingati hari dan bulan yang bersejarah ini - mungkin karena
tak tercatat dengan tepat tanggal berapa VIJ lahir. Tapi
siapapun yang mahfum kondisi Persija dewasa ini, akan merasa
lebih prihatin daripada merasa bangga akan masa awalnya yang
penuh dengan momen-momen historis. Kini dari dalam dan dari luar
Persija ditindih beban yang jika tak teratasi - bukan mustahil
akan melumpuhkan dirinya menjelang usianya 45 tahun tahun depan.
; Dari dalam: hampir ke-27 klub anggotanya mengeluh terhadap
kebijaksanaan pimpinan Badan Pengurus yang pada bulan Desember
besok akan menutup usia. Rasa ketidak-puasan itu tercetus dalam
bentuk protes-protes terhadap putusan wasit dalam
pertandingan-pertandingan kompetisi; terhadap jadwal pengaturan
kompetisi yang di anggap pilih kasih; terhadap keuangan Persija
yang, diatur oleh ,"pengemis-pengemis agung" - seperti disindir
oleh salah seorang anggota Badan Pengurus Persija sendiri,
terhadap…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…