Dari Sampah Ke Jalan Cina
Edisi: 40/02 / Tanggal : 1972-12-16 / Halaman : 19 / Rubrik : KT / Penulis :
BAGAIMANA kota Meden bisa memenangkan julukan Parijs van
Soematra kalau dijembatan penyeberangan--satu tempat yang
jelas-jelas terbuka untuk umum - banyak ditemukan tahi kering
dari para cucu Adam? Hal macam begini lah yang sangat tidak
berkenan dihati Walikota Drs Syurkani. Belum lagi di sebutkan
tumpukan sampah yang terserak di Pusat Pasar. Pasar Sukaramai,
Kota Matsum, Jalan Japaris dan Jalan Puri. Dalam usaha mengatasi
hal-hal yang tidak sepatutnya itu, Syurkani yang tidak lagi
dapat mengandalkan 15 truk sampah dan beberapa gerobak sampah
yang ditarik manusia, kemudian memutuskan untuk menyerahkan pada
fihak pemborong. Sebegitu jauh rupampanya tidak terbit
kesukaran, meski penduduk dikenakan retribusi sampah. Suatu hal
yang menggembirakan, terutama karena hasil retribusi itu bisa
mencapai Rp 1,2 juta rupiah sebulan. Syurkani-pun giat
mengobarkan semangat penduduk untuk membayar uang retribusi.
"Ini berarti menjamin penanggulangan kebersihan kota madya Medan
sendiri. Dan pengutipan ini juga sesuai dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…