Perkawinan India-jepang

Edisi: 46/02 / Tanggal : 1973-01-27 / Halaman : 41 / Rubrik : EB / Penulis :


MESKIPUN tanpa upacara adat setempat, perkawinan antara India
dan Jepang yang dilakukan di Tajuncu. Soppeng, Sulawesi Selatan
telah berhasil baik. Perkawinan internasional antara kedua jenis
ulat sutera di daelah danau Tempe itu ternyata menghasilkan satu
jenis unggul kepompong atau kokoh yang bisa menghasilkan serat
sutera atau filament antara 800-1.400 meter. Ini berarti
kelipatan 2 sampai 3 kali lebih dibandingkan dengan filament
yang bisa dihasilkan oleh kepompong pribumi disana selama ini.
Keunggulan hasil perkawinan itu dengan sendirinya juga telah
meningkatkan penghasilan benang sutera daerah itu. Sebab jika
selama ini untuk 1 kilogram benang sutera diperlukan sekitar 15
kilogram kokon pribumi, maka dengan ras unggul yang diberi kode
KD x PM itu cukup hanya dengan 8 kilogram untuk I kilo benang
sutera.

; Cabang Bogor. Baharuddin dan Misal angka yang menekuni
penelitian bibit di Tajuncu menambahkan dengan optimis bahwa
target nasional sutera pada akhir Pelita I akan dapat dipenuhi.
Sulsel sendiri akan mencukupi kira-kira 75%-nya. Target nasional
itu diperkirakan 300 ton benang. Pada tahun 1971, Indonesia
menghasilkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…