Spp Versus Sk Gubernur

Edisi: 43/02 / Tanggal : 1973-01-06 / Halaman : 15 / Rubrik : PDK / Penulis :

REKOR metropolisasi Jakarta, ternyat dikotori oleh rekor
tertampungnya anak-anak se usia sekolah. Seperti dikatakan
Dirjen Pendidikan Bachtiar Rifai untuk tahun ini hanya
tertampung 102 ribu murid untuk SD dari 200 ribu calon. Untuk
SLP: 31,5 ribu dari 54 ribu calon, sedangkan SLA rada lumayan,
sebab dari 27 ribu calon bisa tertampung 22.430. Jadi jumlah
yang tak tertampung itu ditotal menjadi 125 ribu. Dan kalau ini
hendak disekolahkan juga, demikian Dirjen Pendidikan tersebut
kepada TEMPO dua pekan lalu, maka akan dibutuhkan biaya Rp
8.730,5 juta. Ini datang dari perincian bahwa seorang murid SD
hingga tamat di Jakarta membutuhkan biaya Rp 45,5 ribu, murid
SLP Rp 151 ribu dan SLA Rp 190 ribu. Angka-angka ini tampak
menakutkan apalagi kalau ditambah dengan angka-angka seluruh
Indonesia seperti yang diungkapkan Menteri Mashuri ketika
membuka Seminar dan Lokakarya Sekolah Pembangunan di Jakarta
kira-kira pertengahan bulan lalu.

; Padahal begitu tuntutan biaya, tapi begitu pula ada renggutan
terhadap tuntutan itu. Sebab: hasil yang masuk ke sekolah - yang
selama hari ini dibebankan kepada orang tua murid dalam bentuk
uang pangkal - telah dil-umuskan ke dalam bentuk baru bernama
SPP. Dan hasilnya, seperti yang gampang diduga, uang masuknya
menjadi kecil. Seperti tahun lalu, melihat ini gubernur Jakarta
segera angkat pena. Dan keluarlah SK yang menetapkan jumlah
Sumbangan Pendidikan bagi sekolah-sekolah di Jakarta dari SD
hingga ke SLA. Jumlah ditetukan dari keadaan apakah
sekolah-sekolah bersangkutan sudah menyampaikan rencana
rehabilitasi sekolahnya atau tidak. Bagi yang terakhir ini,
untuk SD ditetapkan…

Keywords: -

---

Foto Terkait