Di Sana: Tak Bisa Ngintip
Edisi: 05/03 / Tanggal : 1973-04-07 / Halaman : 16 / Rubrik : KT / Penulis :
GEDUNG tua yang terletak di jalan Abdurrachman Saleh 26 itu,
dekat dengan pusat kota Jakarta dan fasilitas-fasilitasnya
lengkap. Ada listrik, ada air, ada jalan aspal di depannya.
Struktur gedung itu sedemikian rupa hingga dari luar terlihat
seperti benteng, sedang kalau masuk ke dalam suasananya
benar-benar seperti dalam sangkar burung yang besar. Dalam
sangkar itulah selama bertahun-tahun hidup 1000 orang di bawah
pengayoman 196 kepala keluarga. Sekarang tiba-tiba dari suasana
berdesak-desaknya sebuah sangkar mereka diselamatkan ke
rumah-rumah yang lebih bermutu walaupun mirip bedeng,
masing-masing berukuran 6 x 7 meter. Apa yang terjadi kemudian
adalah bahwa dalam usaha penyelamatan itu, mereka merasa
dicelakakan. Dapat dikatakan, itu bukanlah sepenuhnya kesalahan
mereka, tapi seperti halnya orang-orang lain yang celaka, mereka
hampir tidak dapat berbuat apa-apa.
; Manis. Duduk perkaranya begini. Bermula pada pemerintah DKI,
dalam hal ini walikota Jakarta Pusat yang bermaksud memugar
gedung tersebut dari mana tercetus pergerakan nasional tahun
1908 (lihat box). Untuk itu gedung yang telah berubah rupa
bagaikan sangkar burung harus lebih dulu dibebaskan dari 1000
penghuninya. Supaya semua berjalan lancar, walikota Eddy Jajang
merencanakan pengosongan secara lunak dan hati-hati. Suasana di
babak pendahuluan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…