Ya Ludruk Ya Ketoprak

Edisi: 12/03 / Tanggal : 1973-05-26 / Halaman : 26 / Rubrik : HB / Penulis :

ORANG teater boleh cemburu. Pertunjukan tradisionil dari dulu
lebih populer - dan laku keras. Seniman kontemporer boleh saja
merasa lebih profesional. Tapi mereka toh lantas tampak amatir
bila dibandingkan dengan pemain-pemain wayan orang misalnya. Dan
orang drama yang susah-payah belajar teori akting mungkin juga
terpaksa angkat topl menyaksikan spontanitas permainan ludruk.
Mereka baru kemarin sore menyebut-nyebut improvitasi sementara
seniman-seniman rakyat itu sudah lama berada di situ.
Demikianlah caranya untuk membesar-besarkan soal.

; Tapi ketika nonton ludruk Putm Birawa akhir April kemarin orang
boleh kecewa. Ludruk Jombang yang selama 4 malam tampil di
Teater Terbuka TIM itu nyaris bukan ludruk lagi. Ini pendapat
orang yang suka hal-hal "asli". Mereka berkeluh-kesah ketika
para penabuh gending Putra Birawa meminjam gending-gending Jawa
-- Sala, buat pemanis gending Jawa Timurannya. Adegan prang
misalnya, kenapa mesti diiringi gending sampak seperti wayang
orang Sriwedari? Dan sekalipun pada malam pertama dan kedua
Mawar Merah dan Kunanti…

Keywords: -

---

Foto Terkait