Pameran Djoko Pekik: Suara Dari Bawah

Edisi: 43/23 / Tanggal : 1993-12-25 / Halaman : 108 / Rubrik : SR / Penulis : BBU


EMPAT orang penari tayub melenggang-lenggokkan tubuhnya yang dibalut ketat kain batik dan kemben, hingga pundak penari yang mulus menjadi mencolok. Empat penari pria mengikuti lenggok empat penari itu hingga pertunjukan tayub usai. Ini acara pembukaan pameran tunggal Djoko Pekik, Ahad 12 Desember 1993, di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta.

Barangkali inilah pertama kali pembukaan pameran lukisan dengan menghadirkan tayub. Dan itu tentu tak karena pelukis atau penyelenggara pameran ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda atau yang eksentrik saja. Tayub, dan banyak jenis kesenian macam ini, dari satu sisi, bisa dikatakan kesenian rakyat yang mencerminkan kesenjangan sosial antara pelaku dan penanggap.

Kesenjangan miskin dan kaya yang tercermin itulah tampaknya sesuai dengan karya-karya Djoko Pekik, 54 tahun, pelukis yang menggelarkan 40 lukisan dari akhir 1980-an dan awal 1990-an ini. Lukisan Djoko Pekik bak cerita panjang tentang kerasnya hidup masyarakat kelas bawah: petani, tukang becak, kuli,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…