Katakan Dengan Anggrek

Edisi: 14/03 / Tanggal : 1973-06-09 / Halaman : 42 / Rubrik : EB / Penulis :

DEMAM anggrek di kalangan petani Betawi dan sementara pengusaha
sejak beberapa bulan lalu semakin menjadi-jadi. Sampai-sampai
petani sayur di Kelapa Dua beralih usaha menanam anggrek. Dan
agar para petani anggrek aman dari gusuran petugas-petugas
Kamtib DKI, Gubernur Ali Sadikin menyediakan tanah seluas 50
hektar di Lebak Bulus dan sepetak lagi seluas 6 hektar di daerah
Ragunan.

; Namun semua upaya itu belum mampu menampung separuh dari pcsanan
yang dititipkan pecinta-pecinta anggrek di Eropa Barat pada
delegasi Indonesia yang baru kembali dari Seminar Hasil-Hasil
Hortikultura di Jenewa. Ketika pesanan sebanyak 4000 tangkai
per- minggu itu diteruskan oleh Sunarto Wiriokusumo, Skjen PAI
(Persatuan Anggrek Indonesia) pada petani-petani anggrek
tradisionil di Petamburan dan Pasar Jumat Jakarta, mereka hanya
menggeleng-geleng kepala sambil mengucapkan Astagfirullah. Apa
soalnya ? "Selama ini petani-petani kita hanya menanam anggrek
Rananthera Maggy Oei untuk pagar rumah dan hampir-hampir tidak
dihargai sama sekali", ujar Sunarto pada TEMPO. "Padahal di
Eropa jenis itu begitu mahal dan sangat digemari".
Ditambahkannya pula, bahwa kopelasi-koperasi anggrek yang
terhimpun dalam PAI sementara ini hanya akan mengekspor 1000
tangkai seminggu. Namun masa depan yang gemilang bagi komoditi
yang tergolong non-tradisionil ini sudah terbayang-bayang…

Keywords: -

---

Foto Terkait