Berburu Dan Bergelimang Harta Karun
Edisi: 15/03 / Tanggal : 1973-06-16 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis :
IA tampaknya terlalu cepat. Baru saja lulus dari Fakultas Sastra
Universitas Indonesia jurusan Purbakala 1963, lima tahun
kemudian sarjana itu bertambah keahlian: memalsu stempel. Dan
setelah menjabat Kepala Lembaga Purbakala dan Peninggalan
Nasional cabang III Mojokerto, rezekinya nomplok bertubi-tubi.
Dibanding 4 cabang lain -- Bali, Ujung Pandang, Samarinda dan
Prambanan -- Mojokerto dikenal sebagai wilayah kepurbakalaan
yang cukup kaya dengan peninggalan-peninggalan kuno.
; Karier yang cepat menanjak ini agaknya cepat pula melambungkan
impian-impiannya. Serentak dengan itu, mendadak ia jadi
terkenal. Awal minggu ke empat bulan April kemarin, nama Drs AS
Wibowo banyak disebut kalangan pers, karena ditahan oleh Reskrim
Komdak X Jawa Timur dalam Operasi Sidik Sakti III beberapa hari
sebelumnya. Tuduhan: mencuri benda-benda purbakala. Tidak
tanggung-tanggung pula, ia pun dituduh bergelap-gelap dengan
uang Negara sebanyak Rp.4.625. 485. Sebelum ditangkap pun, konon
ia sedang merencanakan penyelewengan uang Rp.912.000. Di balik
dalih untuk membayar honor 82 juru-kunci candi-candi Jawa Timur
dan ongkos pembiayaa pemeliharaan monumen-monumen, nyatanya uang
itu untuk membayar hutang-hutangnya akibat kalah main
judi-buntut.
; Tarzan Atau Roy Rogers
; Memalsu 15 jenis stempel dinas Bupati Trenggalek, Nganjuk dan
Magetan serta berbagai toko, ia mulai bergerak. Bahkan
mengangkut benda-benda itu dengan jeep dinas yang dikemudikannya
sendiri, antara lain untuk sebuah perwakilan asing di jalan
Darmokali Surabaya. Comotannya cukup banyak Durga Mahesasura
Mardini (candi Jawi Malang), sebuah Durga lagi (candi Rimbi
Jombang) dan beberapa dari Museum Trowulan seperti arca Durga,
porselin Suromino, kepala Gajahmino dua vas perunggu, kepala
Gunungan. Tentu mudah saja ia beroperasi, sekalipun itu berarti
penyalah gunaan wewenang. Apalagi katanya, semua itu akan
dipamerkan di Jakarta atas perintah Menteri P dan K. Tak urung
keuntungan Rp.735.000 nyaris aman ngendon di kantongnya.
; Walhasil, bukan saja msyarakat dan pejabat heboh, kalangan
purbakalawan pun tentulah malu hesar. Barangkali nenek-moyang
yang sudah memfosil di lapisan-lapisan bawah tanah jadi murka
pula dan mengutuknya. Palhlg tidak tentulah Matari Durga
sendiri. Barangkali ia ingin jadi semacam Sinbad atau Pladin
yang dengan enaknya mau mengenyam penemuan harta karun nan
berlimpah-ruah. Maka Drs Tjokrosudjono terpaksa membatasi diri
memberi komentar. Bagaikan Tarzan atau Roy Rogers melawan
bandit-bandit pemburu tambang emas, pejabat kepala yang kini
menggantikan kedudukan Wibowo itu pun harus membenahi lagi
kantornya yang di jalan Majapahit Mojokerto itu termasuk
mengembalikan wibawa yang dianggap enteng oleh Wibowo.
"Sekalipun tak ada semacam kode etik di kalangan kami. tapi
ketahanan mental memang diperlukan", ujar Dra Ny S . Sulaiman.
"Sebab tugas-tugas di Lembaga ini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?