Beban Jakarta Tanpa Judi ; Jakarta Minus Judi

Edisi: 16/03 / Tanggal : 1973-06-23 / Halaman : 44 / Rubrik : KT / Penulis :

JAKARTA, dengan masa silam sepanjang 446 tahun, sedang menjenguk
ke masa datang. Dan di depan sana, yang nampak bukanlah gambaran
yang elok. Kini dengan penduduk lebih dari 4,5 juta, Jakarta
masih harus akan menampung pertambahan rata-rata 6,4 persen
setahunnya, seperti terlihat dalam masa dasawarsa terakhir. Jika
tingkat kenaikan itu tetap tak berubah, orang perlu
bersedia-sedia dengan suatu keadaan gawat: sebab di tahun 1980
nanti seperti dihitung-hitung oleh para ahli demografi, bakal
ada 10 juta jiwa manusia yang akan berdesak-desakan di sini.
Angka-angka mengerikan itulah yang sebenarnya membayangi
orang-orang di Pemerintah Daerah, pada setiap tahun bertambahnya
usia kota ini. Di balik lampu-lampu manis berwarna-warni
perayaan hari jadi, yang tercantum adalah keprihatinan. Tak ada
yang lebih jelas mengenai itu daripada pernyataan-pernyataan
Gubernur Ali Sadikin sendiri. Suatu ketika Kepala Daerah yang
juga "bapak kota" ini melambaikan tangan dengan senyum lebar
menyebarkan optimisme, pada ketika lain sang administrator
seperti berseru "awas" menyodorkan terang-terangan kemungkinan
buruk apa yang bisa menimpa Jakarta dengan penduduk yang begitu
berdesak. Ia adalah seorang yang bekerja seperti berlomba dengan
kepusingan yang terus-menerus. "Missi saya adalah menyelamatkan
Jakarta", ia berkata.

; Suatu missi yang mustahil? Melihat beratnya problim Jakarta,
orang bisa menganggapnya demikian dan seorang Kepala Daerah yang
tidak kuat bisa patah di tengah sebelum waktunya. Tapi baik para
pengagum maupun para pengeritiknva tidak pernah membantah bahwa
Ali Sadikin punya tekad yang seperti granit. Betapapun sulit
pula untuk…

Keywords: -

---

Foto Terkait