Natal 1993
Edisi: 43/23 / Tanggal : 1993-12-25 / Halaman : 36 / Rubrik : KL / Penulis : SUMARTANA, TH
SEORANG teman, kebetulan pastor, baru pulang dari kampung. Oleh-olehnya adalah sebuah cerita tentang adiknya yang baru membangun rumah. Pembangunan itu terhenti karena harga semen tiba-tiba melonjak. Temboknya menganga bagai rahang ikan hiu yang siap menelannya. Dengan wajah payah, sang adik menceritakan nasibnya. Sang pastor bingung. Tak sepeser uang pun ia punya untuk membantu karena pastor tak boleh punya uang.
"Lalu apa yang Anda katakan kepada adik Anda?" tanya saya. Sang pastor diam, termangu. Tiba-tiba teman lain memecah kesunyian, "Masih bagus, di Gorontalo saya dengar harga semen tiga kali lipat dari harga di Jawa!" Aneh, ungkapan itu terdengar seperti "hiburan". Ketika semua sadar terjebak di jalan buntu, pembicaraan tak dilanjutkan, tidak bisa. Semua tepekur seperti sedang berdoa. Hidup memang tak gampang.
Benar, ketika Marsinah diperlakukan seperti itu, siapa bilang hidup ini gampang? Andai kata di hari Natal Bunda Maria…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…