Jalan Ke Budokan
Edisi: 18/03 / Tanggal : 1973-07-07 / Halaman : 14 / Rubrik : MS / Penulis :
MENCAPAI Budokan Hall di Tokyo bagi Mochtar Embut dan Elly Sri
Kudus di tahun 1971 maupun bagi Mus. K Wirya dan Tuty Ahem tahun
berikutnya -- masing-masing sebagai komposer dan penyanyi --
memang tidak terlalu sulit. Karena pemilihan wakil Indonesia ke
World Populer Song Festival yang diadakan di Tokyo itu selama
ini "dilakukan secara summier", seperti dikatakan Drs. oegeng
Iman Santoso kepada TEMPO, Hoegeng yang tahun ini menjadi Ketua
Panitia Pelaksana Festival lagu pop tingkat Nasional untuk
memilih wakil Indonesia ke Tokyo itu berpendapat bahwa arena
Budokan tidaklah bisa dianggap enteng. "Di sana saingan cukup
berat, dan kia harus memilih yang bisa dipertanggungjawabkan",
ujar Hoegeng. Hoegeng agaknya benar jika dihubungkan dengan
kenyataan bahwa selama 2 tahun yang lalu wakil Indonesia tak
pernah berhasil meraih prestasi apapun dalam festival musik pop
di ibukota…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…