Mao Dan Wanita Dan Cerutu

Edisi: 43/23 / Tanggal : 1993-12-25 / Halaman : 72 / Rubrik : LN / Penulis : MCH

MAO Zedong masih laku di zaman reformasi kini. Untuk memperingati 100 tahun kelahirannya, 26 Desember besok, Bank Sentral Cina mengeluarkan uang logam emas dan perak bergambar sang Ketua. Harga satu koin emas untuk konsumsi lokal sekitar 2.000 yuan (US$ 350) dan yang perak 200 yuan (US$ 35). Harga untuk turis, menurut pejabat Bank Sentral Cina, lebih mahal sedikit. Tak ada penjelasan berapa banyak uang logam Mao itu dicetak.

Yang pasti, pemerintah Beijing rupanya sudah pandai membaca perilaku masyarakatnya. Dua tahun terakhir ini, "demam Mao" melanda Cina. Rekaman pidato-pidato Mao laris terjual, sama seperti poster, piring, dan tatakan makan bergambar wajahnya. Ini semua tentu tak lepas dari inisiatif wiraswasta lokal yang hendak memperoleh keuntungan dari memperdagangkan kenangan atas Ketua Mao, yang meninggal pada September 1976 itu, dan keleluasaan yang diberikan pemerintah Cina untuk "mengomersialkan" Mao.

Kata "mengomersialkan" tampaknya pas karena demam itu tak tepat disebut sebagai bangkit kembalinya Maoisme di Cina. Coba dengar, syair-syair Mao yang dilagukan itu bukan dalam irama mars, melainkan rock. Dan itu diputar di disko-disko untuk mengiringi remaja Cina berjingkrak ria.

Dalam semangat seperti itulah peringatan itu kini diadakan: semuanya dilakukan…

Keywords: -

---

Foto Terkait