Lain Eddy, Lain Maman
Edisi: 12/24 / Tanggal : 1994-05-21 / Halaman : 74 / Rubrik : HK / Penulis : ARR
TAK jelas bagaimana sebenarnya Eddy Tansil, yang diancam hukuman seumur hidup ataupun penjara 20 tahun, menduga sikap massa terhadapnya. Menjelang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa pekan silam, ketika keluar dari mobil tahanan Kejaksaan Agung, Eddy langsung mendongak dan menebar senyum ke kerumunan massa.
Tapi senyum Eddy, tertuduh pembobol Bapindo lebih dari Rp 962 miliar (di luar bunga dan dana bank sindikasi), yang seperti berusaha meraih simpati massa yang sempat memacetkan Jalan Gajah Mada itu, disambut sebaliknya. Yang diperolehnya adalah cemooh dan acungan kepalan: "Huuu..., hei maling, jangan ketawa. Gue gantung lu!" Untunglah, massa hanya bisa berteriak karena penjagaan sangat ketat. Eddy pun aman masuk ke ruang sidang.
Apa yang dialami Eddy tampaknya tak dialami oleh Maman Suparman, yang dituding membantu Eddy Tansil, yang rencananya disidangkan Senin pekan ini. Sesuai dengan locus delicti atau tempat kejadian perkara, lelaki kelahiran Cianjur 48 tahun silam yang terakhir menjabat sebagai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…