Kisah Dua Tan & Satu Nam
Edisi: 20/03 / Tanggal : 1973-07-21 / Halaman : 35 / Rubrik : MD / Penulis :
TUNTUTAN koran-koran Medan agar Departemen Penerangan melarang
terbit harian Indonesia yang beraksara Cina (TEMPO, 12 Mei)
ternyata berbuntut panjang. Harian Mimbar Umum menyiarkan
foto-foto copy, mengungkapkan siapa yang berdiri di belakang
harian Indonesia sembari menyebutkan percetakan Kumango tempat
harian Cina itu dicetak, dulu bernama Shing Chung Hua. Tapi
situasinya malah berbalik. Percetakan yang pada zaman revolusi
menerbitkan harian Sing Chu Yir Po alias New China Times dan
bahkan juga menyerang Pemerintah RI serta menuduh
pejuang-pejuang RI sebagai biadab -- ternyata kini diizinkan
berjalan terus.
; Sebaliknya Arif Lubis dari Mimbar Umum yang sejak tiga zaman
merangkak-rangkak sebagai wartawan malah dipanggil staf khusus
Kowilhan untuk diperiksa Tapi yang datang wakilnya Syamsuddin
Manan, BA. Nasib Arif nampaknya persis sama dengan Anwar Edhie
Sanjaya dari anorama Indonesia d/h Mingguan KAPPI, yang juga
pernah -menyerang harian Indonesia, justru jauh sebelum adanya
itu perang.
; Tapi Syamsuddin Manan kabarnya tidak sampai ditahan. Tak jelas
kenapa begitu. Tetapi belakangan harian Indonesia yang oleh
koran-koran pribumi dianggap tidak dikendalikan oleh Pemerintah
tetapi oleh Soh Cin Tat alias Harto Susanto dari Kumango,
ternyata ditangani oleh Kowilhan.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…