Kisah Kontrak & Kibul

Edisi: 22/03 / Tanggal : 1973-08-04 / Halaman : 38 / Rubrik : HB / Penulis :

DARA Puspita pernah lebih dari 2 tahun tak bisa pulang dari luar
negeri. Kenapa? Konon alasan mereka: tak akan pulang sebelum
tenar di sana. Nyatanya? Band cewek Indonesia ini menjadi korban
kebiasaan ngibul dari manager showbiz yang mengontrak mereka
pertama kali maupun impresario yang mensponsori kemudian. Konon
honorariumnya pun kurang memadai. Jangankan beli alat-alat musik
yang baru, untuk mendapatkan karcis pesawat buat pulang saja
sulit. Apalagi harga tiket bahkan jauh lebih tinggi dari harga
instrumen. Jumlah tabungan pun tak pula menolong mereka berempat
pulang ke tanah air. Untung, ada cukong baru yang ringan tangan.
Hammon Brothers dari Surabaya menolong mereka pulang dan
mengaturnya dalam berbagai show di banyak kota-kata penting di
tanah air. (rup ini kemudian berantakan karena cekcok sendiri,
sementara Titiek Hamzah -- salah seorang anggotanya -- menikah
dengan sang manager impresario. Muncul kembali hanya dengan
anggota lama. Dara Puspita kini ganti nama: Darpus Minplus.

; Gengsi. Nasib yang sama pernah pula dialami oleh trio puteri
dari Sala,Nindya Sisters yang mengadakan kontrak 3 tahun dengan
almarhum Bonanza Impressario. Sang Bonanza kemudian menjual
kembali artis-artis ini kepada sebuah impresario di Singapura.
Untung, berkat hubungan yang baik, puteri-puteri Sala ini
kemudian dipulangkan kembali oleh itu impresario Singapura.
Penyakit demam luar negeri rupanya banyak menjangkiti
artis-artis lndonesia. Mereka menganggap bahwa dengan tour ke
sana -- sekalipun cuma main di Singapura saja misalnya -- gengsi
dan "harga" mereka pUIl…

Keywords: -

---

Foto Terkait