Menu: 4 Cocok, 5 Murah

Edisi: 24/03 / Tanggal : 1973-08-18 / Halaman : 07 / Rubrik : NAS / Penulis :


KETIKA Presiden Soekarno beberapa tahun lampau menganjurkan
makan jagung, barangkali setan-setan dan jenis mahluk halus
lainnya --yang biasa menerima sajian nasi -- adalah fihak yang
paling murung. Dan kalau belum lama ini Menteri Ekuin Wijoyo
Nitisastro mengajak masyarakat Indonesia untuk mengurangi nasi,
barangkali yang paling susah tidak lain pemerintah sendiri.
Tetapi agaknya adalah fihak pemerintah Indonesia pula yang
paling tersinggung kalau anjuran perubahan menu ini dicurigai
dengan sangka-sangkaan seakan-akan dengan begitu telah
terbongkarlah kedok ketidak-becusan penguasa di sini mengurus
perut rakyatnya. Sehingga tidak kurang dari Profesor Dr Drajat
Prawiranegara -- Dirjen Kesehatan Depkes -- dan Dr Soedarsono --
Kepala Direktorat Gizi Depkes-mencoba menarik garis lurus. Bahwa
soal sebenarnya adalah bagaimana'agar Rakyat Indonesia menyuap
makanan yang padat dengan gizi.

; Kalau begitu apakah nasi kurang berkhasiat? Bukan pula ini
soalnya. Perkara terpenting tentulah: cobalah makan yang lain
sebab memamah nasi sebanyak-banyaknya benlm tentu sama artinya
dengan menyuguhkan zat-zat yang dibutuhkan tubuh agar sehat
kekar kuat dan otak jadi lebih encer. Sampai di sini barangkali
pula bertengger satu kebetulan: mumpung rakyat masih segar
mengingat tanjakan-tanjakan harga beras belum lama ini, apalah
salahnya mengingatkan pula tentang menu yang baik. Untuk inilah
Profesor Drajat minggu lalu merasa perlu mengundang para
wartawan untuk sekedar mendengarkan keluhannya tentang penyakit
kekurangan gizi, kekurangan kalori pada makanan, an,caman
kebutaan pada anak-anak karena kurang vitamin A dan seterusnya.
Semua menurut Dirjen ini karena mutu makanan yang tidak I baik.
Sehingga disimpulkannya sendiri -- sambil mengedarkan selebaran
"Pengenalan Masalah Gizi" dengan istilah-istilah yang hanya
sedikit difahami para wartawan -- bahwa rakyat Indonesia perlu
merubah menu makanan.

; 5 Sempurna

; Jadi mudah-mudahan jelas, tidaklah benar adanya bahwa susunan
makanan perlu dirubah karena gawatnya persediaan beras. Sebab
pemerintah dapat saja menunjukkan usaha-usaha penggalakan di
bidang produksi padi, melalui intensifikasi,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?