Kalau Tidak Mau Bangkrut
Edisi: 27/03 / Tanggal : 1973-09-08 / Halaman : 43 / Rubrik : OR / Penulis :
DI kamar pakaian Wongsosuseno tidak sabar melepas perban yang
melilit kedua tinjunya. Butiran keripgat masih bergelembung dan
mengalir di sekujur tubuhnya yang gempal dan kekar. "Saya
bertekad menjadi petinju ranking pertama OBF", katanya kepada
wartawan yang datang menjenguknya seusai pertandingan tinju prof
di Istora, Minggu malam 26 Agustus yang lalu.
; Malam itu Wongso gembira sekali. Bukan saja ia bisa menyarr.bung
hidupnya dengan upah 200 ribu rupiah, terlebih lagi ia bisa
mempertunjukkan kelebihan teknik dari lawannya. Seri pukulan
yang dilancarkan Wongso ke muka Chanakiat berhasil memancing
trbukanya lambung lawan, sehingga upper-cut Wongso sempat mampir
di uluhati lawan. Itu terjadi pada menit ke-2 ronde ke-6 dari
rencana 10 ronde a 3 menit. Hitungan wasit Manoch ternyata tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…