Dibalik Heboh Sakura
Edisi: 28/03 / Tanggal : 1973-09-15 / Halaman : 24 / Rubrik : PDK / Penulis :
BERITA satu kolom yang muncul di koran-koran Bandung 11 April
tahun lalu cukup menarik perhatian pemuda-pemudi di sana.
Mengapa? Bagi mereka yang berminatmempelajari ketrampilan dan
teknologi modern di Jepang dibuka sebuah kursus bahasa dan
kebudayaan lepang. Penyelenggaranya, Yayasan Indonesia-Asia
Fellowship Society. Merangsang, memang. Sebab hanya dengan
belajar di Bandung selama setahun peserta kursus yang lulus
seleksi berhak mengikuti training di perusahaan-perusahaan
Jepang selama 3 tahun. Semua biaya transpor pergi dan pulang
dari Jepang, ongkos pendidikan, pemondokan dan uang saku selama
di Negeri Sakura ditanggung oleh fihak Jepang. Bayangkan, siapa
yang tidak tertarik sementara mencari pekerjaan susahnya bukan
main, sedang uang kuliah nauzubillah? Maka berbondong-bondonglah
pemuda-pemuda lulusan SLTA yang berumur di atas 17 tahun
mendatangi pavilyun rumah di jalan Juanda 46.
; John Malonda. Tahu-tahu, bulan Agustus yang lalu muncul lagi
berita-berita di koran Jakarta dan Bandung tentang Akademi Bhasa
& Kebudayaan Jepang "Sakura" yang diselenggarakan Yayasan tadi.
Namun berbeda dengan apa yang digembar-gemborkan semula, belum
seorangpun siswa kursus tersebut berhasil dikirim ke Jepang.
Disebutkan pemuda dan mahasiswa yang menjadi korban berjumlah
201 orang. Itupun setelah menderita kerugian duit sebanyak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…