Dipergok Topoigok

Edisi: 31/03 / Tanggal : 1973-10-06 / Halaman : 19 / Rubrik : DH / Penulis :


KEPALA sama berambut, harganya berlainan, kata orang. Anak muda
kini bagai kagum sekali pada bulu di kepalanya. Ada yang
membiarkan bulu itu tumbuh memanjang alias gondrong. Sebaliknya
ada pejabat pemerintah berpidato ingin model bulu macam itu
dibabat saja. Jika anak muda gondrong dengan dalih mode, lain
halnya dengan laki-laki penduduk Siberut Selatan, Kepulauan
Mentawai. Sejak lahirnya konon rambut mereka tak tersentuh
gunting cukur, sebab bagi kaum adam bulu kepala itu dianggap
punya makna magis atau dalam istilah Mentawai disebut "mana".
Para ahli konon menamakannya sebagai satu dari kebudayaan
Mentawai. Tapi yang kebudayaan di Mentawai itu dalam takaran
"bapak atasan" dewasa ini masih perlu dibudayakan. Berbeda
dengan cara menggarap keterbelakangan pribumi Irian Jaya liwat
satu operasi anti koteka, di Siberut Selatan pemerintah daerah
Sumatera Barat bukan melancarkan resmi operasi anti gondrong.
Sejak 1970 ada badan spesial mengurus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02

Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…

A
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26

Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…

A
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21

Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.