Bola Salju Mulai Menggelinding ?
Edisi: 33/03 / Tanggal : 1973-10-20 / Halaman : 45 / Rubrik : AG / Penulis :
"Orang Katolik lndonesia harus 100% Katolik, namun sekaligus
100% Indoonesia" - Mgr. Soegijopranoto.
; TEPAT pada saat Gereja Katolik berada di tengah arus pasang
gejolak sosial, politik dan ekonomi yang silih berganti, amanat
Mgr Albertus Soegijopranoto kembali menjadi batu ujian yang
paling relevan bagi kehadiran dan peranannya di negeri ini.
Paling tidak, di kalangan generasi muda, tokoh-tokoh awam, serta
imam-imam muda yang sudah gelisah atas wajah Gereja yang
demikian "asing" dan "terasing" dari masyarakat. Cita-cita
Sijopranoto yang oleh filsuf Katolik Dr Drijarkara
disebar-luaskan sebagai gerakan "Indonesianisasi" seiring dengan
mlmculnya Orde Baru, telah menjadi bahan perdebalan yang hangat
belakangan ini. Malah ada kecenderungan -- seperti dituturkan
eks Sekjen MAWI dan teman scide almarhum Drijarkara F.
Danuwinata, SY, bahwa "pimpinan Gereja terlalu
mengspiritualisir, mengabstrakkan gagasan tersebut". Padahal,
seperti dikemukakan pula oleh Ketua Presidium PP-PMKRI, Drs
Chris Siner Key Timu, "masalahnya segera bisa nampak".
; Parkir Carolus
; Sambil memberikan contoh kehadiran fisik Gereja Katolik di
kampung halamannya sendiri, Flores, sarjana geografi IKIP
Bandung itu menggambarkan bagaimana menyoloknya kontras
bangunan-bangunan gereja, pastoran dan sekolah-sekolah missi SVD
dibandingkan dengan gubuk-rNbuk rakyat yang juga Katolik.
Semangat membangun seperti itu, juga terlihat di Jakarta dalam
ujud bangunan Asrama Perawat St Carolus di jalan Salemba
bertingkat 8, atau setidaknya tiga kali lebih tinggi dari pada
bangunan rumah sakit Katolik itu sendiri. "Dengan biaya yang
demikian banyak, kan lebih baik dibangun 100 poliklinik untuk
rakyat yang miskin di pinggiran Jakarta", tukas Ketua Presidium
PMKRI, yang sedang siap-siap meletakkan jabatan dalam MPA
(Majelis Permusyawaratan Anggota) PM KRI di Kupang minggu depan.
Atau seperti komentar seorang pemuda yang sering lalu-lalang di
depan rumah sakit Katolik itu, "kalau memang punya duit begitu
banyak, mengapa bukan tempat parkir yang didahulukan agar
lalu-lintas setiap sore tidak terhambat?"
; Berbagai kritik ke alamat proyek yang tampak menonjol di dekat
pertigaan Salemba-Diponegoro itu memang sudah dijawab oleh
pimpinan proyek tersebut, dua minggu lalu. Bahwa bantuan dara
yang diperoleh dari luar negeri, khusus diperuntukkan bagi
proyek itu, yang juga akan dimanfaatkan sebagai srama siswa
perawat untuk seluruh Jakarta. Namun apakah titik berat
pembangunan Asrama Perawat bertingkat-8 - yang tidak mustahil
menimbulkan kejutan psikologis bagi siswa-siswa perawat yang
kebanyakan datang dari lapisan masyarakat bawah - itu sudah
tepat, masih dapat diperdebatkan. SeL tidak-tidaknya dari situ
terungkap satu contoh ketergantungan pada peranan fihak luar
negeri, sebagai penentu alokasi bantuan yang paling berkuasa.
Bantuan luar negeri, yang menurut Memorandum PMKRI dalam sidang
para Waligereja dua tahun lalu, 'setiap saat dapat terhenti
karena Gereja Katolik Indonesia oleh Takhta Suci telah
dinyatakan sebagai daerah Gereja yang dewasa dan harus dapat
berdiri sendiri".
; Sebelum bantuan asing itu berhenti mengalirpun PMKRI telah
mengkonstatir bahwa kekayaan materi Gereja dan
organisasi-organisasi Katolik telah membentuk image sebagai
"institusi yang mewah dan kaya raya". Keluar image ini
menimbulkan jurang serta menghambat integrasi Gereja dengan
masyarakat Indoesia yang masih serba miskin dan serba kurang.
Sedang ke dalam kenyataan fisik ini menumbuhkan sifat
"eksklusif" yang memojokkan Gereja Katolik sebagai suatu "pulau
makmur" di tengah lautan bumiputera. Sehingga dari sini bisa
terungkap suatu realitas, bahwa gerakan "Indonesianisasi" itu
bukan sekedar masalah "Indonesianisasi Imamat" saja (TEMPO, 18
Desember 1971). Itu sebabnya dari kalangan muda misalnya, Chris
Siner Key Timu tetap beranggapan, bahwa Memorandum yang
disusunnya bersama anggota-anggota Pengurus Pusat PMKRI 2 tahun
lalu itu masih ada relevansinya untuk dibicarakan - paling tidak
sebagai bahan referensi -- dalam Sidang MPA…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…