Hubungan Antar Agama Di Indonesia
Edisi: 33/03 / Tanggal : 1973-10-20 / Halaman : 48 / Rubrik : AG / Penulis :
Prof Monteil seorang gurubesar Perancis dalam bahasa Arab dan
Islamologi yang cukup dikenal di Indonesia. Tentang dirinya
sendiri, ia berkata bahwa ia dilahirkan dan dibesarkan sebagai
seorang Katolik, tapi selama 30 tahut hidup dalam suatu
lingkungan Islam. "Tapi betapapun tertariknya saya oleh fenomena
keagamaan, akan tidak adil bila dikira bahwa saya seorang
pengunjung gereja, atau bahwa saya telah jadi seorang Muslim:
katanya ia, seperti Nehru, menamakan diri: "seorang agnostik
yang menaruh hormat, seorang yang secara pribadi tak tahu di
mana Kebenaran terletak, tapi sangat menghormati setiap agama
dan setiap orang yang memiliki iman yang ikhlas dan hati yang
murni. "Saya tak berkeberatan jalan apa yang ditempuh atau
dipilih orang untuk mencoba menemui Tuhan. Yang penting bagi
saya adalah semangat persaudaraan yang nyata".
; Risalah ini kami terjemahkan dan ringkaskan dari ceramahnya di
LIPI, 15 Juni 1970:
; KITA bisa memahami orang yang berbicara bahasa lain, tapi bukan
mereka bagi siapa kata-kata punya arti yang berbeda", demikian
kata Jean Rostand.
; Toleransi, dan terutama toleransi agama, merupakan pengertian
baru bagi umat manusia. Manusia tak bersabar dengan adanya
perbedaan, dengan setiap macam perbedaan. Dan begitu soalnya
ialah agama, sekurang-kurangnya ada 4 masalah yang terlibat
lebih kurang secara jelas kompleks suprioritas, suatu sistem
pendidikan yang lebih baik, ikhtiar untuk memperoleh keuntungan
politik, kebutuhan akan keamanan yang berurat berakar di hati
setiap minoritas. Tak ada negeri, tak ada bangsa dan tak ada
negara yang bisa mengelakkan kesulitan-kesulitan ini: baik orang
Hindu di Pakistan, orang Islam di India, di Thailand atau di
Pilipina, atau orang Kristen di Vietnam, India Jeang dan
lain-lain.
; Tentu saja, ada juga warisan kolonialisme. Merupakan kenyataan,
bahwa Islam -- meskipun merupakan agama import bagi Timur Jauh
--oleh kebanyakan orang Asia tak dianggap sebagai agama yang
asing, karena ia telah datang dengan damai dan tidak dalam saat
kebangkitan sang penakluk.
; Akhirnya, setiap kita sadar akan kenyataan bahwa ada semacam
ketegangan antara agama-agama di sini. Maka bagi saya cara
terbaik untuk mendekati persoalan tentulah dengan membenarkan
setiap fihak. Dan berikut ini adalah hasil dari yang saya dengar
dan ia dari setiap sisi.
; Sedoyo Agami .....
; Hinduisme sebagaimana juga Budhisme selalu dianggap sebagai
lembaga-lembaga yang bersifat toleran, dan pasti karena pengaruh
merekalah di masa lampau orang-orang Jawa menerima suatu
pendirian yang sangat terbuka dan smkretls, sampal-sampai
mengatakan bahwa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…