Kemelut Selat Malaka

Edisi: 36/03 / Tanggal : 1973-11-10 / Halaman : 40 / Rubrik : HK / Penulis :


MASIH dalam bulan puasa yang lalu, Haji Ibnu Sutowo sendiri yang
bagai tak sabar menyatakan perlunya segera memanfaatkan Selat
Lombok bagi kepentingan lalulintas tanker-tanker minyak. Berkata
pada kesempatan penutupan Kursus Staf dan Pimpinan Minyak & Gas
Bumi Angkatan I, Dirut Pertamina tersebut menghubungkan hal ini
dengan perkembangan teknologi laut yang melahirkan tanker-tanker
raksasa - sementara Selat Malaka dan Singapura tidak sesuai lagi
bagi pertumbuhan tersebut Ibnu menyebut contoh kandasnya super
tanker Idematsu beberapa waktu yang lalu.

; Rupanya gayung Ibnu mendapat sambutan ketika berita terakhir
pekan lalu menyatakan bahwa Jepang bersedia memberikan bantuan
teknis bagi kepentingan penyelenggaraan pelayaran di Selat
Lombok dan Selat Makassar. Kesediaan Jepang itu, tampak bukan
sebagai usul baru sebab negara itulah yang paling banyak
kepentingannya dalam urusan pengangkutan minyak dari Teluk Parsi
ke Jepang. Bukankah Jepang juga memberi bantuan keuangan bagi
penyelidikan hidrografis yang sekarang sedang dilakukan di Selat
Malaka? Sedang hari ini Selat Malaka dan Singapura merupakan
tumpuan satu-satunya bagi penyaluran kepentingan negeri sakura
itu. Keberatan Indonesia (dan juga Malaysia) sebagai negara
pantai timbul ketika ternyata tanker-tanker itu sudah memasuki
kapasitas yang meliputi 200 ribu ton. Negara pantai mengusulkan
supaya tanker ukuran ini sebaiknya melewati kedua selat
alternatif yang disebut kemudian. Dulu ada kesan keberatan dari
Jepang, tersebab bakal meningginya biaya pengangkutan. Masih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…