Hutang Numpuk, Konsumsi Tinggi
Edisi: 37/03 / Tanggal : 1973-11-17 / Halaman : 48 / Rubrik : KL / Penulis :
PADA waktu pemerintah Orde Baru memasuki bagian-bagian awal
pekerjaan besarnya di bidang ekonomi, salah satu masalah yang
segera mendapatkan perhatian adalah masalah bantuan luar-negeri.
Masalah ini diperbincangkan dari dua segi yang kritis waktu itu,
yakni: (I) dari kenyataan bahwa Indonesia mempunyai
hutang-hutang luar-negeri sebesar kurang-lebih 3,4 milyar Dollar
AS, baik kepada negara-negara Blok Barat maupun Blok Timur, yang
dirasakan sebagai beban yang berat di muka kekacauan ekonomi
waktu itu; dan (II) dari kenyataan bahwa Indonesia harus pula
mencari hutang-hutang luarnegeri baru untuk keluar dari
kekacayan ini, dan sesudah rehabilitasi lewat, unLuk
kegiatan-kegiatan pembangunan ekonomi. Cerita bagaimana IGGI --
khususnya, pemerintah Jepang yang sedang mulai mempraktekkan ide
econoimc diplomacy-nya - membantu Indonesia mendapatkan jalan
keluar dari kedua permasalahan tersebut, tak usah kita terangkan
di sini. Yang jelas, kecuali untuk hutang hutang dari Blok Timur
dan kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan hutang-hutang baru
dari mereka, hutang-hutang Blok Barat mendapatkan penundaan
pembayaran (rescheduling) yang melegakan dan kita memperoleh
hutang-hutang baru dari mereka. Inilah kemudian yang jadi bekal
jalan pemerintahan Orde Baru dari sat itu hingga ke tahun
penutup Repelita I ini. Walhasil, terkumpullah dalam periode ini
sejumlah hutang-hutang baru sebesar kurang-lebih 3,6 milyar
Dollar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…