Burung, Sukaji, Sumitro
Edisi: 38/03 / Tanggal : 1973-11-24 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :
MULA-MULA W. S. Rendra, senman itu, menolak. "Saya tak mau
datang ke gedung negara, sebab berdialog di tempat resmi akan
percuma" begitu kira-kira jawabnya ketika utusan datang ke
rumahnya menyampaikan undangan Jenderal Sumitro, Pangkopkamtib.
Tetapi setelah dijelaskan bahwa jenderal itu tak punya rumah
pribadi di Yogya, dramawan itupun menerima. Pertemuan
berlangsung tanggal 11 Nopember malam, hampir 2 jam lamanya.
Selain sang seniman dan Pangkopkalntib, hadir pula di situ
Pangkowilhan Jenderal Makmun Murod, Panglima Diponegoro Yasil
Hadibrata, Kadapol dan beberapa perwira tinggi lainnya.
; Seperti diungkapkan W.S. Rendra kepada TEMPO di Yogya,
Pangkopkantib berusaha memasuki pertemuan itu dengan sikap
intim. "Saya ingin dengar' kata Jenderal Sumitro sambil meminta
agar seniman itu mengungkapkan "isi hati dan perasaan saudara
tentang masalah-masalah yang saudara rasakan". Dan Rendra yang
memang aktor dan punya kepandaian berbicara mulai meluapkan
semua uneg-unegnya. Mulai dari niatnya ke luar negeri yang
dipersulit. sampai kepada larangan pementasan dramanya Mastodon
Dan Burung Khondor. "Coba uraikan tentang Mastodon" Sumitro
menyela. Rendra…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?