Pendidikan Yang Membunuh
Edisi: 42/03 / Tanggal : 1973-12-22 / Halaman : 33 / Rubrik : TAR / Penulis : Putu Wijaya
KALAU Asrul Sani bilang, bahwa film tak seharusnya mengandung
unsur-unsur pengajaran - dengan kata lain: menggurui (lihat:
Seni), bagaimana dengan tarian. Adakah tarian sebagai barang
seni juga tak seharusnya mengandung unsur mendikte - seperti
konon terdapat dalam film Sam Tidar - karena malah akan membunuh
imaji anak-anak? Ini menjadi pertanyaan pada hari Saraswati -
minggu kedua bulan Desember - tatkala Yayasan Saraswati yang
dipimpin seorang Letkol Bali mempertontonkan seni tari Bali
untuk anak-anak di Teater Arena TIM.
; Pada hari itu sejumlah anak-anak yang dapat dihitung dengan
gampang, diantar orang tua mereka menyaksikan sejumlah
gadis-gadis kecil mempertontonkan lima nomor tari Bali yang
sudah komersiil. Lebih mudah untuk mengatakannya semacam pameran
dari Yayasan - dalam melatih anak-anak menarikan tarian Bali.
Rupanya, di sini diletakkan unsur mendidiknya, karena kemudian
memang bukan mutu kesenian yang di suguhkan tetapi hasil
keringat. Barangkali terselip anggapan bahwa untuk anak-anak
memang tidak perlu diusahakan mutu dalam kesenian. Seandainya
memang demikian, tentu akan cukup sukar menerangkan apakah cara
berfikir semacam itu tidak akan menimbulkan akibat pendidikan
selera yang keliru. Kalau sejak kecilnya anak-anak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…