Sisa Jepang Di Kerinci
Edisi: 43/03 / Tanggal : 1973-12-29 / Halaman : 18 / Rubrik : DH / Penulis :
BIDUK lalu kiambang bertaut. Itu pepatah lama, yang lantaran
perubahan zaman boleh dinyatakan tak berlaku lagi. Sedikitnya
begitu yang dialami kaum nelayan dan petani di sekitar Danau
Kerinci. Sehingga yang rasanya tepat sekarang ialah "kiambang
lalu biduk takut". Begitu adanya situasi Danau Kerinci dewasa
ini, yang kiambangnya ditakuti. Malahan Bupati Kerinci, Rusdi
Sayuti dan gubernur Jambi Nur Atmadibrata pernah mengusulkan
pada pemerintah pusat supaya kiambang alias "teratai Kerinci"
itu dinyata kan sebagai "bencana alam nasional".
; Ini riwayatnya. Pada zaman pendudukan Jepang dulu, jenis
tumbuhan air yang nama Latinnya eichornia caassipes slomps oleh
Jepang diboyong dari Medan ke Danau Kerinci. Konon…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.