Tanahpun Jadi Kokoh

Edisi: 47/03 / Tanggal : 1974-01-26 / Halaman : 14 / Rubrik : NAS / Penulis :


DARI 68 orang yang diundang, tercatat 17 yang hadir. Tetapi
tentulah mereka yang tidak datang pada jamuan makan malam
menghormati kunjungan PM Tanaka itu bukan karena memboikot tamu
negara itu. Yang pasti sisa dari 17 itu adalah para tokoh
pemerintahan Indonesia yang secara langsung turun tangan
mengamankan kerusuhan di hampir seluruh bagian Ibukota semenjak
siang hari tanggal 15 Januari itu. Bahkan dari wajah mereka yang
hadir suasana pembakaran kcndaraan dan bangunan-bangunan di luar
terkesan, sekalipun sesekali diselingi senyum. Tanaka sendiri
hanya ketika menyambut jabat-tangan Presiden Soeharto
menyungging senyumnya.

; Tetapi sehabis itu, keserba resmian meliputi seluruh dinner.
Masing-masing fihak tampak mencoba menghilangkan kebisingan
tembakan-tembakan petugas keamanan yang menghalau
perusuh-perusuh di luar tembok Istana. Barangkali untuk inilah,
sehingga dalam pidatonya Kepala Negara Indonesia masih
mengucapkan "kunjungan Yang Mulia ke Indonesia dan ke berbagai
negara Asia kali ini, sangatlah tepat waktunya". Lebih dari ini,
sebagai tuan rumah yang baik, Presiden Soeharto tetap memandang
Jepang sehagai patner yang baik. "Jepang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?