Sebelum Terlanjur Busuk

Edisi: 47/03 / Tanggal : 1974-01-26 / Halaman : 26 / Rubrik : ILS / Penulis :

ADALAH sebuah kampung di Sala yang namanya bisa dihubungkan
dengan bangkai. Kalau di Jakarta ada Rawa Bangke, Sala punya
Batangan. Batang bukan berarti tubuh atau pohon, melainkan mayat
-- yang sudah pula membusuk. Pengucapan huruf t di situ pun
harus seperti orang Aceh atau Bali melafalkannya. Agak jelas,
tebal dan keras, Dan Batangan, yang letaknya cuma beberapa meter
di sebelah timur laut Kraton Kasunanan, konon tinggallah dulu di
sana kyai Batang. Bahkan kota Sala sendiri, hampir dua setengah
abad lewat, mula-mula sebuah kampung di mana tinggal seorang
empu sakti bernama kyai Sala. Tapi di sebelah utara agak di
pinggiran kota, di sana ada kampung Busukan. Sebagaimana
Batangan berasal dari kata batang, Busukan pun berasal dari kata
busuk. Dan bisa dipastikan: di sana pernah tinggal seorang kyai.
Titel kyai sejak semula sebenarnya bukan titel ulama Islam, akan
tetapi semacam panggilan kehormatan di kalangan masyarakat Jawa
untuk orang yang dihormati. Biasanya malah disingkat menjadi ki,
yang lalu dipakai oleh kalangan Taman Siswa.

; Lalu kenapa itu kyai namanya Busuk? Tak ada yang tahu. Mungkin
bukan karena baunya, sebab pengertian busuk dalam bahasa Jawa
bisa berarti bebal, bodoh. Kata yang empunya cerita, itu kyai
memang begitu besar wibawanya.…

Keywords: -

---

Foto Terkait