Setelah Asia Tenggara

Edisi: 48/03 / Tanggal : 1974-02-02 / Halaman : 12 / Rubrik : INT / Penulis :


DEMONSTRASI-demonstrasi anti Jepang di Jakarta boleh dibilang 20
kali lebih besar dari yang timbul di Bangkok". Ucapan Editor
Newsweek untuk Asia, Murray Sayle kepada TEMPO mengibaratkan:
"Kalau di Bangkok orang membakar Subaru kertas, maka di Jakarta
ratusan mobil Jepang sungguhan jadi api". Tapi api yang timbul
di ibukota Indonesia itu tidak membuat PM Tanaka gusar atau
"jengkel" seperti katanya ketika konperensi pers di Bina Graha,
sehari sebelum terbang ke Tokyo, Berada kembali di negerinya,
Kakuei Tanaka dengan nada suaranya yang sember, menerangkan
liwat pers Jepang bahwa "para pemimpin di negara-negara Asia
Tenggara menyatakan masih butuh bantuan ekonomi Jepang sampai
mereka sanggup berdikari". Melanjutkan kesan-kesan perjalanannya
Tanaka berkata: "banyak orang di Asia Tenggara masih menaruh
simpati pada rakyat Jepang. Meskipun, kesulitannya sekarang
adalah hampir semua orang Jepang sudah mengenakan jas dan dasi
dan tidak telanjang seperti kebanyakan orang di Asia Tenggara".
Memberi ibarat betapa besarnya jurang kemajuan antara Jepang
dengan bekas kebanyakan negara-negara Asia lainnya, Tanaka
berkesimpulan bahwa perubahan-perubahan yang teknis sifatnya
lebih diperlukan. Itulah sebabnya orang pertama di Jepang itu
menyatakan betapa perlunya bangsa yang berada di luar negeri
mempelajari bahasa setempat. "Dan rakyat setempat perlu
diberitahu lebih banyak tentang seluk-beluk pabrik-pabrik Jepang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…