Peluang Tanpa Tekad
Edisi: 48/03 / Tanggal : 1974-02-02 / Halaman : 28 / Rubrik : MS / Penulis :
DALAM menutup buku POP 1972 (TEMPO 23 Desember 1972), tahun 1973
diserahkan untuk diisi musik grup plus penyanyi solo yang punya
sesuatu yang khas. Kini perusahaan piringan hitam, Remaco
memperlihatkan bukti, kesempatan tersebut sudah diserbu oleh 36
buah grup yang mencoba mengadu untung. Ada yang kabarnya datang
dengan sponsor -- seperti The Alercy's yang keluar dengan label
Purnama. Bahkan ada yang mau tidak dibayar asal bisa direkam.
Dari semua itu ada sepuluh grup yang bisa dipertanggungjawabkan
sampai awal tahun ini. Dengan menempatkan Koes Plus sebagai
grup paling depan, fonmasi kemudian diikuti Favourit's, The
Lloyd'sj Zainal Group, The Mercy's, Two Faces, Empat Nada serta
Hasta Nada. Dengan catatan grup Panbers berada di tangan
perusahaan rekaman Dimita.
; "Penyanyi solo bukan terdesak. Tetapi tidak mendapat lagu",
kesimpulan Ferry Iroth. Memang Ferry masih mencoba menyodorkan
nama Tetty Kadi dan Ernie Johan yang berhasil kembali dengan
menyanyikan lagu-lagu yang sudah laris, serta Broery, Deddy
Damhudi, Mus Mulyadi dan Riyanto -- meskipun Broery seperti
banyak kehilangan bulu sesudah pulang dari Festival Tokyo dengan
tangan melompollg. "Mulai dulu saya fikir: mereka, training
secara teknis, kurang -- walaupun teknik memang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…