Bukan Sekedar Pengasah Otak
Edisi: 44/03 / Tanggal : 1974-01-05 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
DUA hari lagi, Presiden Soeharto akan berdiri di depan corong
Pemerintah di ruang sidang pleno DPR Senayan. Dari mimbar itu
akan dibacakan pidato pengantar cacangan Repelita II plus RAPBN-
1974/1975. Maka diharapkan tanggapan-tanggapan bukan saja, dari
parlemen, tapi juga seluruh masyarakat luas di luar gedung
warisan Sukarno itu. Suara-suara masyarakat tersebut, menurut
Menteri Negara Ketua Bappenas, akan didengar dan ditampung oleh
Pemerintah guna penyempurnaan lebih lanjut sebelum palu diketok
3 bulan lagi. Hanya Widjojo ketika itu tidak menjelaskan lebih
lanjut, bagaimana, proses "penampungan suara antar-masyarakat"
yang dimaksud. Apakah melalui kesempatan hearing dengan DPR,
atau lobbying sambil makan malam di rumah pejabat tinggi --
seperti dirintis dalam mencari konsensus UU Perkawinan.
; Kekebalan penunggak pajak.
; Samar-samar Rencana Pembangunan Lima Tahun tahap ke-II sudah
dapat terbayang dari Pidato Kenegaraan 16 Agustus 1973 -- yang
sempat juga mencantumkan sebutilah 'pil pemenang' bagi peristiwa
5 Agustus di Bandung. Ada 3 masalah pokok yang akan digarap
dalam Pelita II -- kesempatan kerja, kenaikan pendapatan tiap
orang & keadilan sosial yang lebih merata -- serta 5 sasaran
antara untuk mencapainya. Yakni: pemenuhan pengganjal perut &
kebutuhan badan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?