Ratapan Nelayan Minang
Edisi: 51/03 / Tanggal : 1974-02-23 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :
DARI perairan Selat Malaka kini tidak lagi terdengar kisah-kisah
sedih dan perkelahian nelayan sampan dengan awak kapal-kapal
pukau harimau (awlers). Baik yang berbendera Sang Saka, maupun
yang berkebangsaan Singapura dan Malaysia. Sebabnya mungkin
akibat larangan Pangkowilhan I Letjen Widodo yang juga menjadi
Laksus Kopkamtib di wilayah itu terhadap operasi kapal-kapal
pukat berukuran 25 GT ke atas di perairan Selat Malaka mulai
tahun ini (TEMPO, 13 Oktober 197 3). Namun diam-diam, scjak
bulan Desember yang lalu sebagian armada trawlers dari Sumatera
Utara telah berpaling ke perairan pantai Barat pulau perca.
Pertengahan bulan lalu rombongan Komisi A DPRD Sumatera Barat
setelah mengamat-amati kehidupan nelayan di Katiagan, Mandiangin
Sasak, Maligi, Sikilang, Sikabau dan Air Bangus melontarkan
kepriha-tinannya akan nasib 15.000 nelayan di daerah itu.
Sebagaimana disiarkan Suara Karya, kecemasan nelayan Minang itu
disebabkan sepak-terjang armada trawlers 3 maskapai dari
Sumatera Utara-CV Sekawan, PT Surya Sakti dan CV Usaha Ikan Laut
-- yang membuang pukat harimaunya sarnpai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?