Menggali Yang Tradisionil
Edisi: 52/03 / Tanggal : 1974-03-02 / Halaman : 42 / Rubrik : OR / Penulis :
HARI Minggu tanggal 17 Pebruari, udara Bandung secerah kota Jakarta. Beribu-ribu penduduk mengalir menuju desa Arcamanik, Sukamiskin. Di sana mereka berkumpul di gelanggang pacuan kuda yang baru selesai dibangun di atas tanah seluas 80 hektar. Upacara peresmian yang dinanti-nantikan sejak bulan Oktober tahun lalu, baru sempat dilakukan Gubernur Solihin dua pekan lalu.
Yang mulia. Tepat pada jam 10 pagi. Gubernur Jabar tampil di podium upacara. "Kalau ada orang yang paling gembira sayalah orangnya kata Solihin yang berpakaian biru onde-onde dengan bersepatu sport. Dan sambil melepas pemandangan ke arah rakyat yang berpakaian indah-indah dan menjinjing bekal. Solihin langsung meyinggung persoalan. "Olahraga kuda sejak dulu dalam bentuk pacuan kuda selalu menarik perhatian rakyat. Dan sejak dulu pemerintah dan masyarakat berusaha menambah ketrampilan dan hiburan berkuda". Begitulah Solihin kemudian berkonklusi:…
Keywords: Bandung, Totoraga, Pacuan Kuda, Gelanggang Kuda Arca-manik, Solihin, Brigjen Badarsono, Sri Medali Jaya, Pordasi, Persatuan Olahraga Berkuda se-Indonesia, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…