Mainkan Itu Bola
Edisi: 01/04 / Tanggal : 1974-03-09 / Halaman : 35 / Rubrik : HB / Penulis :
WARGANEGARA yang paling banyak akalnya, barangkali memang para pengusaha. Sesudah "gerakan ke siang hari" klab-klab malam --dengan nama 'acara minum teh' dikasih lampu merah --, sesudah ditutupnya bar dengan kursi jejer seperti kereta api, sesudah jackpot dimusnahkan dan akhirnya sesudah kehidupan industri malam mendapat angin kering dari Dewan Stabilisasi Ekonomi, toh mereka tidak putus asa.
Sekarang ini naga-naganya ada gerakan membuka rumah-rumah bola sodok alias bilyard. Sebuah permainan yang menurut para ayi dan kakek sudah lapuk juga usianya -- sudah lebih tua dari listrik dan bioskop yang sekarang mulai meluaskan usaha ke pelosok-pelosok itu.
Belum selang lama, tamu-tamu domestik di ibukota masih suka keluyuran di tempat rumah mandi uap dan pijat sesudah jam kantor. Sekarang pun masih banyak juga, karena usaha itu belum benar-benar mati walaupun memang sedikit menciut. Tetapi meja berlapis lakan hijau, medan sodok-sodokan bola, sekarangpun tidak kurang pengunjungnya. Usaha baru ini mulai membuktikan nilai hiburnya -- paling tidak untuk membunuh waktu bagi yang ingin terbunuh. Di jalan Blora yang naas bagi kehidupan industri malam itu ada seorang pengusaha bernama Bily, asal Australia. Dengan…
Keywords: DKI Jakarta, Bola Sodok, Bilyard, DSE, Dewan Stabilisasi Ekonomi, Golden Virgo, Sujono Rahmat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Bulan Denpasar Manggung di Jakarta
1994-01-22Lagu itu cukup komunikatif, iramanya sesuai dengan selera kita, dan memang aslinya denpasar moon berirama…
Sangkuriang Memburu Cinta
1993-06-12Cerita klasik sangkuriang dipentaskan di bandung. eksperimen baru yang didominasi musik ini baru setingkat opera.…
PERSEMBAHAN SEORANG RUTH
1993-02-06Ruth sahanaya mengadakan konser tunggal di tim, jakarta. ia penyanyi terbaik indonesia dan mau bersusah-susah.…