Kini Giliran Mastodon

Edisi: 02/04 / Tanggal : 1974-03-16 / Halaman : 08 / Rubrik : INT / Penulis :


AWAL tahun ini ditandai dengan menggencarnya sorotan ke alamat raksasa-raksasa bisnis Jepang. Baik dari fihak instansi pemerintah, maupun dari kalangan masyarakat yang diwakili dalam parlemen Jepang (Diet). Dua minggu lalu misalnya, mingguan Japan Times membeberkan tanyajawab Komisi Anggaran Belanja Diet dengan 7 maskapai dagang Jepang (sogo shosha) dan 3 bank terkemuka di sana. Masalah yang dilontarkan para penanya baik dari partai-partai oposisi maupun dari fraksi LDI -- berkisar sekitar tuduhan penyelundupan pajak, laba yang berlebih-lebihan serta perjanjian harga secara rahasia.

Jutaan Yen. Pimpinan Marubeni maupun Toyo Menka Kaisha -- satu di antara 3 raksasa tekstil Jepang (dan dunia!) -- terus-terang memang mengakui angka-angka yang disodorkan Yoshiro Hayashi dari LDP. Marubeni, demikian menurut Hayashi, telah melenyapkan 1000 juta Yen pajak antara tahun 1968 sampai semester I 1971. Sedang Toyo Menka antara tahun 1969 sampai 1972 belum melunasi 2600 juta Yen. Kedua perusahaan itu sebulan sebelumnya telah digugat oleh anggota Diet dari partai Buddhis Komeito karena menggunakan anak-anak perusahaannya di luar negeri sebagai saluran untuk menghindarkan kejaran pajak.

Dari Fraksi Partai Sosialis Jepang sorotan terutama ditujukan pada issho Iwai Co dan Mitsui Sugar Co. karena permainan kedua perusahaan itu memanfaatkan krisis…

Keywords: JepangKomisi Anggaran Belanja DietMarubeniToyo Menka KaishaYoshiro HayashiRalph NaderMasaru OgawaFTCFair Trade Commission)
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…