Ratu Yang Bukan Dalam Kartu
Edisi: 02/04 / Tanggal : 1974-03-16 / Halaman : 44 / Rubrik : PT / Penulis :
BAGI Ratu yang telah memerintah sejak 1953, Elizabeth II, tidaklah bebas dari segala kecaman dan kritikan. Biarpun segala istana dan upacara kerajaan kini telah didagangkan jadi atraksi turis, ada anggapan bahwa upacara pergantian pengawal Istana Buckingham cuma memacetkan lalu lintas saja. Seseorang bahkan telah menulis surat di harian Daily Express, menceriterakan betapa sialnya karena ada acara pembukaan sidang Parlemen. Salah satu dari 25 tugas berpidato Ratu adalah membuka sidang Parlemen. Tetap memegang tradisi lama, Ratu biasanya berkendaraan kereta Irlandia yang ditarik empat ekor kuda. Dan iring-iringan kendaraan ini biasanya cukup panjang. Tigapuluh Oktober setiap tahun "selalu menjengkelkan kami", tulis orang tersebut."Biasanya kami lewat dengan waktu 10-15 menit saja. Tapi karena ada iring-iringan kerajaan, saya harus membuang waktu 1 jam 40 menit". Di dalam sidang Parlemen pun tidak jarang kedudukan Ratu dijadikan bahan ledakan kemarahan. William Hamilton, anggota Parlemen dari Partai Buruh, rupanya sudah bertekad untuk selalu mengecam Ratu dan Keluarganya. Ketika di tahun 1970 Ratu menuntut agar gajinya (475.000 setahun) dinaikkan jadi f 920.000, kontan Hamilton menentangnya. "Apa sih kerjanya? Dia cuma mengurusi anjing dan kuda-kudanya saja", katanya. Terakhir kali, ketika Partai Buruh menang sedikit dan Harold Wilson sekali lagi jadi Perdana Menteri, Hamilton menuntut agar kerajaan diganti saja jadi republik".
Apakah suara Hamilton ini banyak didengar orang? Leonard Harris dari Harris Poll pernah mengadakan sensus pendapat di tahun 1966. Jawaban penduduk Inggeris adalah 53% menginginkan kerajaan ini tetap berlangsung, 2% lebih baik jadi republik dan 19% tidak peduli sama sekali. Biarpun begitu, "keluarga monarki ini selalu membuang uang dan kitalah yang membayar pajak". kata pendapat lain. Kemudian dilakukan perbandingan. Raja Olav dari Norwegia ketika berkunjung ke Brazil cuma membawa rombongan 8 orang saja. Tahun 1970 ketika Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip pergi ke negara yang sama, Ratu membawa lima pesawat terbang, sebuah yacht (Britania) dengan 230 awak kapal, 21 opsir, dua frigate, 1 staf Istana, 2 detektif, 7 orang pejabat dan 24 staf rumah tangga kerajaan. Ongkos perawatan Briania (kapal yang pernah jadi rumah sakit ketika perang dunia II dan kini kapal pelatih Angkatan Laut Inggeris) dalam setahunnya menelan sejumlah 800.000 atau sekitar Rp 800 Juta.
Dan segalanya jadi beban negara! Raja Badouin dan Ratu Fabiola dari Belgia ketika berkunjung ke India cuma20menumpang DC-6. Buing-727 yang lebih enak dan lebih pantas untuk kunjungan seorang Raja, dianggap terlalu mahal. Ratu Elizabeth memiliki tiga pesawat Endovers berwarna merah 2 buah helikopter bermesin dua dan sebuah BeagBasset dengan tempat duduk 6 orang yang kini dipakai oleh Pangeran Charles. Untuk mengurus pesawat-pesawat ini diperlukan 80 orang ahli teknik lari RAF dan makan ongkos setahunnya 700.000. Siapa saja yang memakai pesawat milk kerajaan -- kecuali Pangeran Philip -- harus ada surat persetujuan dari Ratu. Berapa mobil yang dimiliki keluarga kerajaan? Empat buah Rolls-Royce, dua buah Phantom IV (yang hanya dibuat 12 buah saja di seluruh dunia), 2 buah Austin Princess, 18 buah mobil lainnya sebagai hadiah dan beberapa buah mobil lagi yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga. Keempat Rolls Royce diasuransikan, tapi semuanya bebas pajak. Belum lagi ongkos pemeliharaan kereta-api yang harus ditanggung negara sebesar 36.000 setahun. Perjalanan dengan kereta-api ini mulai dipopulerkan oleh Ratu Victoria 120 tahun yang lalu. Hingga kini dijadikan kendaraan yang paling disukai keluarga Ratu. Ratu dan keluarganya membayar karcis seperti biasa, tapi toh tidak semua orang bisa naik kereta api yang mempunyai kamar mandi, kamar bermain, tiga kamar tidur. Lounge untuk keluarga kerajaan dan staf yang kesemuanya berwarna ungu. "Bukankah ini suatu pemborosan", kata orang-orang seperti William Hamilton, "sedangkan semua itu harus ditanggung dengan pajak rakyat". Dan orang Inggeris yang gemar mempergunakan hak demokrasinya, sekali lagi mengadakan sensus pendapat. Masih perlukah kerajaan dipertahankan? Pertanyaan Daily Mail, Oktober 1969 itu herannya menghasilkan jawaban: "Ya".
Kopor Merah
Sesungguhnya tugas Elizabeth II memang tidak terbilang ringan. Dia terikat oleh setumpuk acara nyaris setiap hari. Lebih dari 50 acara harus dipenuhi setiap tahunnya. Belum lagi 25 pidato yang harus diucapkannya mulai dari gedung parlemen sampai ke sidang-sidang gereja. Lalu ditambah tamu-tamu yang harus diterimanya di istananya. Baik dia Perdana Menteri, Komisaris Tinggi Persemakmuran atau Duta Besar yang baru dan yang akan pamitan. Sebagai tokoh kerajaan, penampilannya di…
Keywords: Ratu Inggris, Elizabeth II, William Hamilton, Harold Wilson, Leonard Harris, Raja Olav, Raja Badouin, Ratu Fabiola, Pangeran Charles, Pangeran Philip, Ratu Victoria, Raja George IV, 
Artikel Majalah Text Lainnya
MEMPERBAIKI KETURUNAN
1994-05-14Penyanyi ruth sahanaya ,27, menikah dengan jeffrey waworuntu, 29, di bandung. resepsi di hotel papandayan…
NOVELNYA LARIS UNTUK SINETRON
1994-05-14Y.b. mangunwijaya genap berusia 65 tahun. perayaan ulang tahunnya berlangsung di hotel santika, yogyakarta, dengan…
PENYAIR JUGA BAYAR LISTRIK
1994-05-14Penampilan rendra, 59, di panggung gedung olahraga kridosono, yogyakarta, memukau penonton. ia membawakan beberapa sajaknya…