Tejasukmana Dan Pribumi
Edisi: 04/04 / Tanggal : 1974-03-30 / Halaman : 17 / Rubrik : KT / Penulis :
PERKARA pedagang kaki-lima di ibukota, lebih menyangkut soal
urbanisasi. Begitu pada pokoknya dikemukan oleh Suhadi, Dirut PD
Pasar Jaya kepada TEMPO. Ditunjuknya daya tarik kota yang
menggoda banyak penduduk daerah, yang seolah-olah mudah buat
beroleh lapangan kerja. Tapi ketika ternyata kemudian terbentur,
maka seada-adanya mengadu nasib di kakilima. Keadaan begitu
nampaknya juga dimaklumi gubernur Ali Sadikin, seperti pernah
diserukannya sesaat peletakan batu pertama pembenahan pasar
Tanah Abang tempo hari, agar para pedagang kecil termasuk yang
di kakilima, berupaya menghimpun diri. Maksudnya agar lebih
mudah berurusan dengan badan-badan resmi, seperti bank untuk
mendapat kredit. Sehingga tak usah tersingkir dari tempat yang
sudah diperbaharui kelak. Namun sebegitu jauh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…