Sebelum Mencabut Gunungan

Edisi: 04/04 / Tanggal : 1974-03-30 / Halaman : 46 / Rubrik : SR / Penulis :


KETIKA gending Talu hampir sirep jam berdentang 8 kali. Ki
dalang naik pentas. Seperti ketika sejak dari rumah dan setelah
sampai di tempat pergelaran, depan layar sekarang ini pun sekali
lagi ia membaca mantram. "Hong wlaheng.... " Sudah menjadi
tekadnya sebagai seniman, sejak mula ia sudah terbiasa
mengendalikan nafsu dan memusatkan diri. Begitu konon adat para
dalang dua tiga generasi yang lewat. Bukan itu saja. Ia juga
pantang mengganggu pesinden atau memikirkan hal-hal yang buruk.
Tahan puasa 40 hari 40 malam setiap Selasa kliwon Rebo legi dan
Kamis paing, pribadinya memancarkan karisma yang mantap,
sementara daya kreatifnya meluncur dari nuraninya yang bening.
"Para niyaga, penabuh, merasakan sesuatu yang lain ketika
dalang yang 'berisi' mulai membunyikan cempolo atau kepyak", kat
Prasmaji, bekas pimpinan Lembaga Cinematografi Klatenyang
gondrong. Dengan kedua alat ini yang pertama dari kayu dipegang
tangan kiri, yang kedua dari lembaran-lembaran baja, dibunyikan
dengan kaki kanan -- kiri dalang menciptakan suasana dramatik
tertentu atau memberi aba-aba kepada niyaga.

; Merusak Kaga.

; "Dalang semacam ini belum mau mencabut wayang gunungan atau
kayon kalau ia merasa para niyaga belum siap mantap", sambung
anak Hadisuseno yang tahun 1946 menciptakan wayang Pancasila.
Bahkan, ada dalang yang bisa begitu rupa menarikan gunungan,
hingga suasana sekitarnya terasa diguncang. Tapi memang ada
segelintir dalang yang menyalah-gunakan kekuatan ini -- yang
sesungguhnya untuk memantapkan permainan -- untuk maksud-maksud
lain, seperti pamer kekuatan atau bersaing dengan dalang lain.
Tapi itu dulu. Satu-satunya dalang yang kini dianggap masin
'berisi' memiliki 'kekuatan' bermain adalah Ki Poedjosoemarto
yang juga dijuluki dalang Kwoso,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…