Menjual Jawa

Edisi: 05/04 / Tanggal : 1974-04-06 / Halaman : 31 / Rubrik : MS / Penulis : Putu Widjaya

SESUDAH gagal bergantung pada sejumlah lagu-lagu Natal akhir
tahun lalu, grup Koes Plus membuka tahun 1974 dengan menjual
lagu Jawa. Tetapi sebetulnya yang terjadi adalah, Koeswoyo
bersaudara plus Murry ini sedang mencoba menyepak-nyepak bola
kemenangan sesudah melemparkan 9 buah piringan yang laris.
Apapun alasannya -- barangkali menyangkut bidang kepribadian
atau penggalian kebudayaan nasional -- Tony Koeswoyo kali ini
kelihatan mulai kendor memimpin adik-adiknya. Dengan sampul yang
direbut oleh warna hijau -- barangkali untuk memberi sugesti
kedamaian dan kemanisan -- pelemparan albumnya sekali ini dengan
nama lagu Pop Jawa Volume I, tidak lebih dari pengisian
kekosongan. Bukan satu pencaharian atau dialog dengan
pendengarnya, sebagaimana pernah dilakukan dalam album I sampai
III, bahkan juga sampai ke IV. Penilaian ini harus dibuktikan
memang.

; Sebetulnya cukup pintar juga: rangkaian pop Jawa ini dimulai
dengan sebuah pancing bernama Tul Jaenak yang mengingatkan
mereka yang berbahasa Jawa kepada suasana sawah, bebek, sapi,
kedamaian desa dan nyanyian anak-anak sehabis dari ladang.
Banyak orang yang mempunyai latar belakang kampung segera akan
tertarik, terutama karena lagu ini memberikan gema masa lalu
mereka. Tetapi Koes Plus yang memang berasal dari Jawa apa perlu
mulai mengisolir diri -- sementara kuping anak-anak muda
republik ini sudah mulai dingangakan untuk suara mereka. Ini
langkah yang menimbulkan persangkaan, jangan-jangan terlalu
banyak faktor lain membarengi pelemparannya sejak rekaman
lagu-lagu Natal. Barangkali desakan…

Keywords: -

---

Foto Terkait