Sebuah Akuisisi Dengan Izin Menteri

Edisi: 37/22 / Tanggal : 1992-11-14 / Halaman : 88 / Rubrik : EB / Penulis : MCH


BABAK terakhir dari hubungan kerja Bank Danamon dan Bank Sampoerna adalah
akuisisi. Dimulai dengan mengirimkan sejumlah tenaga ahli, Bank Danamon
akhirnya menutup kerja sama itu dengan mengambil alih 100% saham Bank
Sampoerna. Pengumuman akuisisi dilakukan oleh Direktur Utama Bank Sampoerna
(yang baru) Abi Chabsin, Rabu pekan silam.

; Menurut Abi Chabsin, akuisisi dilakukan berdasarkan kesepakatan pemegang
saham kedua bank bersangkutan. Tentu saja setelah memperoleh persetujuan Bank
Indonesia dan Menteri Keuangan Sumarlin.

; Izin Sumarlin dikeluarkan 4 November, di bawah Nomor: SI 423/MK/1992. Dengan
demikian, Bank Sampoerna (dengan lima kantornya di Jakarta) tidak hanya
terlepas dari kemelut, tapi juga menjadi berpotensi untuk berkembang. Potensi
itu erat kaitannya dengan jaringan Bank Danamon yang memiliki 191 kantor
cabang di Indonesia.

; Kredit macet, itulah penyebab kemelut Bank Sampoerna. Ada cerita, semula
kredit itu berjumlah Rp 40 milyar dan mandek di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…