Memugar Belantara Mobil

Edisi: 10/04 / Tanggal : 1974-05-11 / Halaman : 46 / Rubrik : KT / Penulis :


INFLASI yang kembali menggoda negeri ini ternyata tidak mengerem
hasrat orang membeli mobil. Bagaikan berpacu dengan laju
penduduk. Jumlah orang yang naik mobil dan motor tampak makin
santer. Di hitung-hitung, seluruh kendaraan bermotor di
Indonesia sudah mencapai 1.194.344 buah selama tahun lalu.
Sebanyak 822. 575 buah berada di Jawa dan Madura. Sedang rekor
tetap di pegang Jakarta yang ketika itu mencatat 341.296 buah
atau nyaris 31% dari jumlah seluruhnya. Deretan angka itu
sesungguhnya akan lebih besar lagi, kalau saja stastik resmi itu
mengikut sertakan segenap kendaraan bermotor yang dimiliki ABRI.
Sampai sekarang belum bisa dikemukakan secara persis berapa
banyak kendaraan bermotor yang bukan sipil itu turut meramaikan
jalan-jalan di Indonesia. Namun bagi Jakarta, seorang pejabat
Departemen Perhubungan berani memberi taksiran. "Kira-kira
kendaraan bermotor yang sipil dan ABRI di Jakarta tidak kurang
dari setengah juta", katanya. Jika benar kendaraan bermotor dari
segala jenisnya sudah membengkak sampai mewakili 10 penghuninya,
bisakah dikatakan fasilitas angkutan sudah tennasuk lumayan bagi
warga Jakarta?

; New York, Tokyo & Jakarta

; Sepintas lalu tampaknya memang begitu. Bis kota, oplet, taksi,
bemo, helicak, minicar dan entah apa lagi, setiap pagi sampai
malam tampak tidak jemu mengangkut penumpang. Setiap saat ada
saja bis yang liwat. Bahkan tidak jarang sampai berjejer tiga
ketika berhenti mengejar penumpang. Tapi keadaannya menjadi
terbalik jika dilihat betapa riuhnya kendaraan pribadi mengepung
angkutan umum di jalan-jalan. Ahli-ahli transportasi kota
menyimpulkan perbandingan bis dengan mobil sedan sebagai 1:3;
Artinya, ruang jalan yang tersedia bagi satu bis adalah sama
panjangnya dengan tiga mobil yang dijejer menjadi satu. Jika
diukur dari jumlah penumpang, perbandingannya sungguh pincang,
mengingat sebuah bis rata-rata mampu mengangkut 45 penumpang.
Sedang tiga mobil rata-rata hanya ditumpangi 8 orang.

; Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa meningkatnya kendaraan
pribadi di Jakarta bagaikan deret ukur. Sedang kendaraan umum
seakan makin susut, tidak kuasa menampung jumlah penumpang.
Sekalipun Pemda DKI sudah menambah jumlah bis di samping bemo.
minicar dan helicak sebagai pengganti becak, fihak Dinas
Lalulintas Angkutan Jalan (DLLAJ masih angka 2% bagi seluruh bis
dari sega jenis, dibandingkan dengan seluruh armada angkutan
yang ada di Jakartia. Menilai bahwa laju pembangunan di Jakarta
justru menimbulkan tambahan beban bagi mereka yang tidak mampu
memiliki Suzuki atau Honda -- sementara sebagian kecil
penduduknya makin tergantung pada sedan-sedan pribadi milik
kantor ataupun instansi -- ahli urusan tansportasi kota R.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05

Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…

S
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11

Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…

Y
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09

Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…