Jalan Pelan-pelan, Perbaikan Hubungan ; Asean: Menuju Politik

Edisi: 11/04 / Tanggal : 1974-05-18 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


DARI berita-berita yang tersiar sebelumnya, jelas sekali bahwa
yang menarik perhatian banyak orang terhadap ASEAN adalah justru
aspek politiknya. Sementara perkumpulan negara-negara Asia
Tenggara itu memang tidak bersifat politik, kegiatan-kegiatannya
yang pokok malahan tidak banyak diketahui orang. Kecuali
ramai-ramai mengenai karet sintetis yang melibatkan Jepang
sebagai produsen utamanya, hampir tidak diketahui oleh khalayak
bahwa dalam tahun ketujuhnya saja, lebih dari 80 kali para
pejabat dari lima anggota ASEAN melakukan pertemuan. Selain
bahwa hal-hal yang dibicarakan itu memang tak langsung
menyangkut kepentingan sehari-hari orang banyak, soal-soal
tersebut juga biasanya tidak terlalu menyolok.

; Menarik sebagai contoh adalah rencana pembangunan pabrik kertas
ASEAN. Kendatipun masyarakat pembaca koran tahu betul arti
industri semacam itu pada saat dunia dilanda kelangkaan kertas,
tapi pembicaraan yang berlarut-larut tanpa kepastian kapan
kertas mulai dihasilkan, akhirnya toh mendesak orang untuk
melupakan hal tersebut. Maka yang lebih cepat membawa
hasil adalah hal-hal kecil yang biasanya tidak menimbulkan
perbedaan pendapat, baik karena hanya meliputi satu atau dua
anggota saja ataupun bersifat sangat umum, seperti kerja sama
dalam menolong kapal-kapal yang ditimpa mala petaka di lautan.
Akan halnya loka karya mengenai butir-butiran untuk bahan
makanan di Cisarua pada pertengahan Januari yang lalu, hampir
tak seorangpun pernah mendengarnya kecuali pejabat-pejabat ASEAN
sendiri.

; "Dasar Lemah"?

; Bahwa seorang pembaca koran di Jakarta menganggap ASEAN tidak
penting, sudah terang tidak perlu mengecewakan para menteri luar
negeri yang tiap tahun bersidang secara bergantian di lima ibu
kota negara anggota. Di Bangkok, tempat organisasi ini
ditubuhkan, seorang politikus ulung malahan secara terbuka
menganggap ASEAN "sebagai mempunyai dasar yang amat lemah kalau
dibandingkan dengan ASPAC". Seni Pramoj, bekas Perdana Menteri
Muangthai dan ketua Partai Demokrat yang baru berdiri kembali,
dua bulan yang lalu mengatakan hal tersebut kepada Salim Said
dari TEMPO, yang mewawancarainya di Bangkok. Sambil menyebut
kurangnya persamaan yang mengikat lima negara anggota, Pramoj
memang tidak akan menarik negaranya dari ASEAN jika ia beruntung
berkuasa setelah pemilu nanti. "Tapi yang jelas saya akan lebih
menekankan pada ASPAC yang sudah jelas kelihatan lebih
menguntungkan", katanya pula.

; Keuntungan yang diciptakan ASEAN memang belum terlalu kelihatan.
Tapi orang jangan lupa bahwa bebas visa bagi warga negara lima
negara anggota pada semua negara ASEAN hanya mungkin oleh adanya
organisasi tersebut. Tapi karena bepergian bagi orang-orang di
Asia Tenggara ini masih terhitung barang mewah, apa boleh buat
kalau bebas visa itupun tidak terlalu beruntung dimanfaatkan
untuk mempopulerkan ASEAN. Turut sertanya para bintang dan
produser film juga belum banyak membawa ketenaran bagi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?