Rokok Kok Mahal

Edisi: 13/04 / Tanggal : 1974-06-01 / Halaman : 46 / Rubrik : EB / Penulis :


BEGITU pesta PATA usai, sebuah bungkus rokok kretek model baru
muncul di kios-kios pinggir jalan di Jakarta. Mirip-mirip dos
bungkus dan warna sigaret Dunhill yang mentereng, Gudang Garam
diam-diam rupanya telah memperkenalkan bungkus baru berisi 20
batang di antara para peserta konperensi dan kaum wisatawan.
Tentu maksudnya berbeda dengan Dunhill yang memasuki pasaran
dalam negeri liwat jalan legal dan ilegal. Sebab bungkus baru
Gudang Garam yang berkwalitas ekspor itu agaknya ingin mencari
angin untuk pasaran luar negeri. Karena tidak habis terbagi di
antara turis-turis asing, kios-kios di pinggir-pinggir jalan
Jakarta pun menjualnya dengan harga 200 perak untuk satu pak.
Tidak terlalu mahal kalau dilihat isinya yang 2 kali lipat
kretek-kretek lainnya.

; Harga Banderol

; Namun hanya sebulan kemudian, para pecandu rokok kretek mendadak
terpaksa harus membakar dua lembar ratusan rupiah untuk bisa
menikmati kepulan-kepulan asap Dji Sam Su yang isinya hanya 10
batang. Sedang Gudang Garam biasa bagaikan berlomba dengan
saingannya VIP, Bentoel dan Jarum terus menaikkan harga
pasaran-nya sampai 100% di atas harga banderol, alias 150 sampai
175 perak untuk satu bungkus. Tidak heran jika para pecandu
mulai menggerutu. Bahkan tidak sedikit yang meludah pahit karena
kretek pilihannya itu ada yang mulai kurus seperti kekurangan
Vitamin". Sementara ada pula yang lantas menulis surat pembaca
ke salah satu koran ibukota, menanyakan apa perlunya lagi
dicetak harga banderol pada pita-pita cukai yang sudah jauh
ketinggalan kereta dibanding harga pasaran.

; Apa boleh buat Ditjen Bea-Cukai mungkin juga tidak sempat untuk
setiap minggu mencetak pita-pita cukai baru untuk mengimbangi
ulah juragan-juragan kretek sekaligus melindungi fihak konsumen
yang sesungguhnya paling dirugikan akibat kenaikan-kenaikan liar
itu. Sedang fihak fabrikan sendiri, sebagai pengusaha yang
tentunya tidak ingin menggerogoti modalnya, segera menuding pada
harga cengkeh yang mendadak sontak naik ratusan persen di awal
Pelita II. "Bukan kami yang menentukan kenaikan gila-gilaan itu"
ujar haji Ambari dari kantornya di Kudus. Kepada reporter Harun
Musawa yang khusus diutus ke kota kretek itu, Ambari yang ketua
OPS dan GAPPRI setempat itu tanpa ayal menuding pasaran cengkeh
sebagai kambing hitam. Suara Ambari memang senada dengan seruan
Menteri Radius Prawiro dan Probosutejo, Direktur utama PT Mercu
Buana yang terpilih sebagai monopolis pengadaan dan impor
cengkeh di samping PT Mega. Baiklah. Jika cengkeh yang pernah
memikat pedagang-pedagang dunia Barat mengarungi lautan -- dan
kemudian menaklukkan kepulauan ini -- yang jadi biang keladi
naiknya harga rokok kretek dari mana pangkal mula melonjaknya
harga cengkeh yang mengurangi kepulan-kepulan asap manis-hangat
pecandu-pecandu kretek?

; Barang Politik

; Barangkali jawabnya ada pada ulah pedagang-pedagang cengkeh di
Singapura. Dimulai awal bulan Maret lalu. Persis sebulan sebelum
gong Pelita II dibunyikan, harian Straits Times memberitakan
betapa harga cengkeh melayang-layang tidak karuan. Dalam tempo
satu bulan saja, tauke-tauke cengkeh di Singapura terpaksa
memainkan siphoa-nya untuk merubah-rubah cara jualnya yang
merayap cepat dari S$ 250 menjadi S$ 850 per pikul. Perubahan
harga yang amat drastis itu bahkan menggila ketika di awal
April, pasaran Singapura mencatat harga S$ 900 lebih untuk
memperoleh per ikul cengkeh. Alasan-alasan yang dikemukakan
pedagang-pedagang cina pun itu cukup sederhana dan senada dengan
yang dilontarkan orang-orang penting di Indonesia: "Pasaran
cengkeh dunia yang berasal dari Zanzibar dan Madagaskar sedang
gawat, akibat panen yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…