Politik Lewat Busa Bir
Edisi: 15/04 / Tanggal : 1974-06-15 / Halaman : 13 / Rubrik : INT / Penulis :
KOTA Dili terjaga dari tidurnya persis pada saat mentari muncul
dari balik bukit-bukit Liquica. Hanya sejam para penghuninya
berkemas-kemas, untuk pergi ke kantor. Atau antri beras, yang
sudah menjadi kesibukan rutin di negeri jajahan yang serba impor
itu. Tepat jam 7 pagi, pintu toko-toko dan warung pun terbuka.
Suasana di jalan-jalan raya dengan lalu-lintasnya yang
ber-seliweran di sisi kanan belum begitu ramai. Paling-paling
hanya mobil-mobil pegawai pemerintah, pedagang-pedagang Cina,
atau tentara berseragam coklat dengan jip-jip tanpa kap dan
truk-truk butut. Di kaki lima, turis-turis berpakaian butut pula
menggesek-gesek sandal jepitnya, berbelanja di toko-toko yang
hanya mengenal mata uang Portugis, escudo, meski sekali-sekali
dollar Australia dan dollar Amerika pun diterima.
; Persis jam 12, ketika lonceng-lonceng gereja Katolik mulai
melagukan Angelus -- konon lagu pujaan para malaikat di sorga
--pintu-pintu toko mengatup kembali. Ada juga beberapa polisi
hitam -- begitulah istilah di sana untuk orang-orang pribumi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…