Wadam Jatinegara
Edisi: 15/04 / Tanggal : 1974-06-15 / Halaman : 30 / Rubrik : TER / Penulis : Syu 'bah Asa
JUMLAH penonton sangat banyak. Itulah yang pertama kali menarik
pada pementasan Nyonya dan Nyonya (Motinggo Busye) oleh Sanggar
Teater Jakarta, di panggung Gelanggang Remaja Jakarta Timur pada
pertengahan Mei kemarin. Itu penting. Sebab kepandaian menarik
penonton -- yang mau disuruh membayar, walaupun lima puluh perak
-- memang dibutuhkan untuk membikin mapan kedudukan teater tidak
hanya di Taman Ismail Marzuki. Sudah tentu pertunjukannya
sendiri tak usah membuat orang kecewa.
; Dan Sudibyanto, sutradara, memang tidak mengecewakam Naskah
Busye ini yang di hari-hari kemarin beberapa kali dipentaskan
dengan pendekatan yang biasanya "serius", dilonggarkannya dengan
merobah gayanya menjadi mirip dagelan keluarga. Dibyanto sendiri
ber-propaganda akan memakai "gaya Srimulat" -- biar saja,
pokoknya semacam itu. Lebih-lebih lagi tiga dari empat peranan
wanita dalam cerita ini dimainkan laki-laki. Yang penting, pola
main-mainan tiba-tiba tampak cocok untuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…